Status Tanah SDN 3 Juntikedokan Milik Pemerintah Desa
Indramayu - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Odang Kusmayadi
memastikan status tanah seluas 2.500 meter persegi yang kini menjadi
lokasi SDN 3 Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat sudah dibebaskan dari
pemiliknya dan kini menjadi milik pemerintah desa setempat.
“Sertifikatnya sudah kami urus di BPN dengan menggunakan dana
rereongan. Dalam waktu dekat, sertifikat akan segera turun dan menjadi
milik pemerintah desa,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya,
Rabu (28/8/2013).
Endang menuturkan, pihaknya langsung mengurus sertifikat tanah SDN 3
Juntikedokan pascaperusakan oleh warga yang mengaku pemilik lahan pada
Senin (26/8/2013). Status tanah tersebut, menurut dia, sebenarnya sudah
menjadi milik aparat desa sejak 1980-an yang diperkuat dengan sejumlah
saksi.
Meski demikian, saat itu pihak desa tidak langsung membuat sertifikat
tanah lantaran menilai tidak ada persoalan dengan pemilik sebelumnya.
Hingga pada 2010, keluarga pemilik tanah sebelumnya mengklaim
kepemilikan tanah tersebut.
“Sejak 2010 itu, sudah 11 kali perusakan yang dilakukan terhadap
sekolah itu. Paling parah baru-baru ini, sampai kaca-kaca ruangan kelas
pecah dan bangku-bangku di dalam kelas juga rusak,” tutur Odang.
Terkait dengan perusakan sekolah, Odang sepenuhnya menyerahkan hal
itu untuk diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Sementara soal kerusakan
sekolah, dia meminta agar pelaku kerusakan bertanggung jawab
memperbaikinya.
Ketua fraksi PKS DPRD kabupaten Indramayu, Hadi Hartono mengaku siap
memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah SDN 3 Juntikedokan. Dia
meminta agar aparat kepolisian menindak tegas pelaku perusakan karena
membuat keresahan dan mengganggu kenyamanan murid di sekolah.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraski Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) DPRD kabupaten Indramayu, Dalam yang menyatakan bahwa sengketa
lahan jangan sampai mengorbankan kegiatan belajar mengajar. “Apalagi ini
sudah terjadi berkali-kali. Kami siap memfasilitasi penyelesaian
sengketa ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan murid SDN 3 Juntikedokan terpaksa
belajar di lapangan upacara, Selasa (27/8/2013) lantaran sekolahnya
dirusak. Perusakan dilakukan terhadap tujuh lokal SD yang mengakibatkan
dua puluh lebih kaca jendela pecah.
Meski kondisi perlengkapan sekolah masih rusak, aktivitas belajar
mengajar di SDN 3 Juntikedokan mulai kemarin sudah berlangsung normal.
Namun, warga sekitar meminta agar pelaku perusakan segera diamankan
polisi agar tidak kembali berbuat ulah. (A-192/A-89/PRLM)
Post a Comment