Sawah Indramayu Diserang Hama Wereng Coklat

Indramayu - Serangan hama wereng cokelat di sejumlah areal persawahan di Kabupaten Indramayu kian meningkat. Akibatnya, sejumlah petani terpaksa melakukan panen lebih dini lantaran khawatir tanaman padi membusuk.

Serangan hama wereng cokelat tersebut berlangsung cepat dan sulit dideteksi. Hama tersebut menyerang bagian padi sehingga cepat membusuk.

Salah seorang petani di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Kadim (45) mengungkapkan, wereng cokelat sudah terjadi setidaknya sejak dua pekan terakhir. Serangan hama tersebut kini mendominasi areal persawahan setelah sebelumnya diserang hama tikus.

"Sebagian tanaman padi sudah mati akibat hama wereng ini. Jika dibiarkan, akan cepat meluas makanya disemprot pakai pestisida," ujarnya, Senin (13/8/2013).

Wakil Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang membenarkan serangan hama wereng cokelat yang mulai mengganas di beberapa daerah itu. Dia mencatat, wereng cokelat telah merusak areal persawahan di tiga kecamatan, yakni Balongan, Sliyeg, dan Jatibarang. "Yang paling parah di Balongan dan Sliyeg," katanya.

Tanaman padi yang terserang wereng cokelat, menurut dia, dapat dikenali dari bagian daun sampai akar yang gosong, seperti terbakar. Penggunaan pestisida ternyata tidak begitu berdampak untuk menghentikan serangan hama tersebut.

Akibat khawatir serangan wereng cokelat meluas, sebagian petani terpaksa memanen sebagian tanamannya yang baru berusia 70-80 hari. "Padahal dalam kondisi normal, panen seharusnya baru dilakukan saat tanaman sudah mencapai 90 hari," ujar Sutatang.

Panen yang dilakukan lebih dini tersebut mengancam turunnya produksi pertanian tahun ini. Sebab, dalam 1 hektare, petani hanya bisa memanen 3,5-4 ton dari kondisi normal yang biasanya mencapai 7 ton. 

Sutatang berharap agar Pemkab Indramayu segera turun ke lapangan guna mengatasi serangan wereng cokelat tersebut. "Sebab, jika dibiarkan, serangan wereng cokelat akan cepat meluas," ucapnya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, Tini Kartini mengaku belum menerima laporan dari petugas lapangannya terkait dengan serangan wereng cokelat tersebut. Namun, dia mengaku akan berupaya mengatasinya dengan pengendalian hama secara terpadu.

"Penanggulangan dengan pestisida memang tidak begitu efektif. Seharusnya dilakukan dulu penanganan secara biologis dan fisika. Seperti yang telah dilakukan dengan penangkapan tikus secara manual beberapa waktu lalu untuk mengendalikan hama tersebut," tuturnya.

Serangan hama, menurut dia, memang tak bisa dihindari akibat pengaruh cuaca ekstrem. Namun, dengan berbagai upaya pengendalian hama, dia optimistis target produksi padi tahun ini sebanyak 1.752.613 ton gabah kering pungut (GKP) tercapai.

"Sampai Juni lalu, realisasinya memang baru mencapai 54,17 persen. Namun, beberapa bulan ke depan target produksi akan terus digenjot mengingat ada beberapa daerah yang belum panen bahkan belum menanam," ujarnya. (PR)
Powered by Blogger.