Pasca Lebaran Perantau Asal Kabupaten Indramayu Meningkat
Indramayu - Jumlah perantau asal Kabupaten Indramayu meningkat hingga tiga kali 
lipat pascalibur Lebaran tahun ini. Itu ditandai dengan membeludaknya 
jumlah pemohon kartu kuning di KantorDinas Sosial, Tenaga, Kerja, dan 
Transmigrasi Kab. Indramayu.
"Sebagian besar pemohon kartu kuning akan melamar kerja di daerah 
Jabodetabek, Subang, dan Karawang. Hanya sedikit saja yang melamar kerja
 di Indramayu, itu pun sekadar mencari pengalaman," kata Wawang Irawan, 
Kadinsosnakertrans Indramayu didampingi Kasi Penempatan Kerja, Ali 
Alamudin di ruang kerjanya, Kamis (15/8/2013).
Sejak awal pekan ini, jumlah pemohon kartu kuning di Kantor 
Dinsosnakertrans mencapai 300 orang per hari, meningkat dari hari biasa 
yang hanya sektar 100 orang per hari. Membeludaknya jumlah pemohon kartu
 kuning membuat petugas Dinsosnakertrans menggunakan aula di kantor 
tersebut untuk melakukan pelayanan.
Wawang mengungkapkan, jumlah pemohon kartu kuning memang selalu 
meningkat pascalibur Lebaran. Itu disebabkan banyaknya warga asal 
Indramayu yang kembali ke kota besar dengan membawa saudara mereka untuk
 bekerja.
"Hampir bisa dipastikan, mereka yang pergi ke kota besar sudah 
mempunyai perusahaan tujuan untuk bekerja. Sebab, mereka dibawa oleh 
saudaranya yang sudah lebih dulu bekerja di sana," ujarnya.
Data Dinsosnakertrans Indramayu menunjukkan, 90 persen pemohon kartu 
kuning merupakan lulusan SMA/sederajat. Rata-rata, mereka melamar kerja 
ke kawasan Industri di daerah Jabodetabek.
Banyaknya tenaga kerja asal Indramayu yang bekerja di luar kota itu 
disebabkan minimnya penyerapan tenaga kerja di daerah. Meski tercatat 
511 perusahaan skala kecil hingga besar di Indramayu, jumlah tenaga 
kerja lokal yang terus membeludak tidak dapat terserap.
Dari jumlah angkatan kerja tahun 2011 yang mencapai 764.785 orang 
misalnya, hanya sekitar 700 di antaranya yang bekerja di Indramayu. 
Sisanya lebih memilih bekerja di luar daerah bahkan luar negeri yang 
rata-rata menjadi pembantu rumah tangga.
Salah seorang pemohon kartu kuning, Astia (16) mengaku memilih untuk 
bekerja di Jakarta lantaran sudah dijanjikan saudaranya. Meski baru 
lulus SMP, warga asal Krangkeng itu mengaku ingin mengadu nasib di ibu 
kota. "Kalau di Indramayu rada susah juga nyari kerja," katanya.
Pemohon kartu kuning lainnya, Mulyadi (18) asal Kec. Terisi juga akan
 melamar kerja di Cikarang, Kab. Bekasi. Lulusan salah satu SMK di 
Indramayu ini mengaku sudah ada perusahaan yang akan menjadi tujuan 
lamarannya.(PR)



Post a Comment