Oknum Polisi Terlibat Sindikat Penjebol Pipa Pertamina
Indramayu - Para pelaku upaya penjebolan pipa PT Pertamina Balongan di Desa
Pangkalan, Kec. Losarang, Kab. Indramayu diketahui merupakan sindikat
profesional pembocoran pipa penyalur bahan bakar minyak (BBM). Dari lima
pelaku yang berhasil ditangkap jajaran Kepolisian Resor (Polres)
Indramayu, salah seorang di antaranya merupakan anggota Polri.
“Salah seorang dari pelaku, yaitu KA alias Rahmat, 35 tahun, adalah
anggota Polsek Ilir Timur 1. Namun, siapa pun yang terlibat tindakan
kriminal ini, akan kami tindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata
Wakapolres Indramayu, Komisaris Dasmin Ginting didampingi Kasatreskrim,
Ajun Komisaris Wisnu Perdana Putra di Mapolres Indramayu, Kamis
(22/8/2013).
Dasmin menuturkan, kelima pelaku ditangkap berdasarkan pengembangan
laporan dari kasus sebelumnya di mana mereka berhasil membocorkan pipa
Pertamina di Desa Legok, Kec. Lohbener pada Juli lalu. Saat itu, mereka
berhasil mengantungi sejumlah bahan bakar minyak (BBM) yang akan dijual
secara ilegal.
Pada Rabu (21/8/2013) tengah malam, mereka kembali melakukan aksinya
di Desa Pangkalan, Kec. Losarang. Namun, upaya mereka digagalkan petugas
dari Polres Indramayu.
Dalam melakukan aksinya, para pelaku spesialis penjebolan pipa
penyalur BBM tersebut menggunakan berbagai peralatan, seperti 1 set klem
berukuran 16 inci, karet hitam, tangga kayu, selang sepanjang 100
meter, baut, dan mata bor. “Untuk menjebol pipa dan mengantungi BBM,
mereka membutuhkan waktu selama lima hari,” kata Dasmin.
Selain lima tersangka yang berhasil ditangkap, polisi kini masih
mencari tiga pelaku lainnya yang diduga masih dalam sindikat yang sama,
yaitu Ac (33) dan Un (33), warga Karawang, dan Yn (35), warga Patrol,
Indramayu. Akibat perbuatan tersebut, para tersangka melanggar pasal 53
dan 363 KUHP dengan ancamapn penjara maksimal tujuh tahun.
Junior Supervisor General Administration and Security PT Pertamina
Balongan, Aprianto mengungkapkan, akibat perbuatan tersangka menjebol
pipa BBM, Pertamina mengalami kerugian materi hingga Rp 200 jtua. “Rp
150 juta untuk kejadian yang di Desa Legok, Lohbener dan Rp 50 juta di
Losarang,” katanya.
Meski demikian, dia menegaskan, pasokan BBM jenis solar dan premium
dari kilang minyak Pertamina di Balongan ke Plumpang, Jakarta dan
Cikampek, karawang aman dan tidak tersendat. Distribusi BBM disalurkan
dengan menggunakan salah satu dari dua pipa penyalur BBM sepanjang 221
km.(PR)
Post a Comment