Raskin Berbau Apek, Rakyat Tak Berani Kembalikan Ke Dolog

Indramayu - Sekalipun Bupati Indramayu Anna Sophanah menyarankan agar rakyat mengembalikan raskin (beras miskin) ke gudang Dolog apabila kualitasnya tak sesuai harapan, namun kenyataannya masyarakat tidak berani mengembalikan jatah raskin itu ke gudang Dolog.

“Rakyat miskin tak berani mengembalikan raskin yang sudah dibeli dengan susah payah di Kantor Kepala Desa,” kata Watim, 51 warga Kecamatan Terisi.

Disebutkan, sesuai aturan dari pemerintah pusat seharusnya jatah pembelian raskin  itu  sebanyak 15 Kg per KK (Kepala Keluarga) dengan harga pembelian dibawah Rp2 ribu per Kg.. Kenyataannya, jatah pembelian raskin hanya diterima per KK sebanyak  4 liter  sebulan dengan harga tebusan Rp9 ribu.

Rakyat miskin yang membell raskin diwajibkan membawa wadah sendri. Karena Pamong Desa yang melayani penjualan raskin  tidak menyediakan kantong plastik untuk wadah raskin.

Ditanya mengenai kualitas raskin, kata dia  kualitasnya rendah. Tidak sama dengan kualitas beras yang biasa dijual di kios ataupun warung.

Beras raskin berwarna kuning dan berbau apek. Meskipun berbau apek dan berwarna kuning karena terlalu lama disimpan tapi masyarakat mau membeli raskin.

“Kalau jatah raskin enggak ditebus bulan ini maka jatah raskin bulan depan gak boleh ditebus lagi alias hangus. Jadi walaupun  raskinnya enggak dimakan karena kualitasnya jelek terpaksa ditebus aja,” katanya (taryani/d).
Powered by Blogger.