Solar Langka Petani Terhambat Tanam Padi
Indramayu - Sejumlah petani di
daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku akibat solar
langka menghambat musim tanam padi karena berkaitan dengan traktor.
Sutarto, salah seorang petani di Eretan Kabupaten Indramayu, , Jumat, mengatakan, solar langka menghambat musim tanam padi karena mesin traktor mereka tidak mampu dijalankan.
Dikatakannya, kesulitan solar sudah terjadi sekitar tiga pekan, dimana sebagian petani Indramayu melakukan tanam padi kedua, kini mereka terpaksa tunda tanam akibat lahan belum diolah maksimal.
"Mengolah sawah menggunakan traktor cepat dan biayanya terjangkau, dibandingkan menggunakan manual oleh buruh tani, selain itu keberadaan mereka terbatas," katanya.
Sebelumnya olah lahan tanaman padi mengandalkan manual dengan cangkul petani, tapi kini semakin ditinggalkan karena banyak bantuan traktor.
Sementara itu, Kirmanto petani lain di Indramayu mengaku, kesulitan solar sudah dirasakan sekitar tiga minggu, penglahan lahan sawah terhambat sehingga tanam terpaksa mundur.
Menurut dia, pengolahan lahan sawah di daerah Pantura Kabupaten Indramayu sudah mengandalkan mesin traktor, kini mereka kesulitan solar sehingga tidak mampu membajak sawah, padahal memasuki musim tanam kedua saat penghujan.
Sementara Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, menuturkan, solar sangat dibutuhkan oleh petani untuk bahan bakar traktor mereka.
Kini ribuan petani mengeluh, karena kesulitan solar tersebut, sehingga mereka terpaksa tunda tanam padi kedua musim penghujan, padahal waktu tanam petani tadah hujan terbatas, memasuki kemarau sering mengalami kekeringan. (Ant)
Sutarto, salah seorang petani di Eretan Kabupaten Indramayu, , Jumat, mengatakan, solar langka menghambat musim tanam padi karena mesin traktor mereka tidak mampu dijalankan.
Dikatakannya, kesulitan solar sudah terjadi sekitar tiga pekan, dimana sebagian petani Indramayu melakukan tanam padi kedua, kini mereka terpaksa tunda tanam akibat lahan belum diolah maksimal.
"Mengolah sawah menggunakan traktor cepat dan biayanya terjangkau, dibandingkan menggunakan manual oleh buruh tani, selain itu keberadaan mereka terbatas," katanya.
Sebelumnya olah lahan tanaman padi mengandalkan manual dengan cangkul petani, tapi kini semakin ditinggalkan karena banyak bantuan traktor.
Sementara itu, Kirmanto petani lain di Indramayu mengaku, kesulitan solar sudah dirasakan sekitar tiga minggu, penglahan lahan sawah terhambat sehingga tanam terpaksa mundur.
Menurut dia, pengolahan lahan sawah di daerah Pantura Kabupaten Indramayu sudah mengandalkan mesin traktor, kini mereka kesulitan solar sehingga tidak mampu membajak sawah, padahal memasuki musim tanam kedua saat penghujan.
Sementara Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, menuturkan, solar sangat dibutuhkan oleh petani untuk bahan bakar traktor mereka.
Kini ribuan petani mengeluh, karena kesulitan solar tersebut, sehingga mereka terpaksa tunda tanam padi kedua musim penghujan, padahal waktu tanam petani tadah hujan terbatas, memasuki kemarau sering mengalami kekeringan. (Ant)
Post a Comment