Kisah Heroik TKW Indramayu Selamatkan Lansia di Taiwan

Indramayu - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia asal Indramayu, Sarini, 35 yang bekerja di Taiwan; akhir-akhir  ini menjadi perhatian media dan publik di Taiwan, karena tindakan heroiknya terjun ke sungai untuk menyelamatkan nyawa seorang nenek lanjut usia, Tsai, 65; yang mendadak melompat dari kursi roda dan terjun ke sungai.

Sarini yang tidak dapat berenang, tanpa pikir panjang langsung melompat ke sungai untuk menyelamatkan nenek Tsai yang terbawa arus.

Pertolongan yang diupayakan Sarini itu tidak mudah karena mereka berdua sempat kesulitan menepi dan akhirnya terjebak dalam air selama 10 menit, dan terseret arus deras hingga 1,5 Km.

Sarini menangis dan berteriak meminta tolong agar masyarakat sekitar dapat menyelamatkannya dan nyawa Tsai, yang juga majikannya.

“Saat itu, saya tidak berpikir panjang. Saya hanya ingin menyelamatkan sang nenek. Saya memang tidak bisa berenang. Meskipun nyawa saya tidak bisa diselamatkan tidak masalah, yang terpenting nenek selamat,” ujar Sarini.

Tidak begitu lama, masyarakat setempat bersama tim penolong datang dan berhasil menyelamatkan mereka untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ren He.

"Hingga Selasa (23/4) keduanya masih dalam perawatan karena banyak menelan air," seperti tertulis dalam pernyataan pers itu, tanpa menyebut usia sang nenek.

Sebelumnya, kisah itu bermula ketika Sarini berjalan-jalan dengan Tsai, pada Rabu, 17 April lalu. Sarini sendiri baru bekerja 26 hari di Taiwan.

Namun ketika melewati daerah Pabao Yichuan, Tsai yang kerap mengeluh dan mengatakan ingin mengakhiri hidupnya, tidak diduga langsung melompat dari kursi roda hingga jatuh ke sungai.
Tindakan heroik Sarini ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

"Aksi heroiknya ini banyak mendapat sorotan positif dari media setempat dan dia pun dielu-elukan menjadi pahlawan wanita setempat," katanya seperti dilaporkan Antara.

Kepala Kantor Perwakilan Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk Taipei Ahmad Syafri Nurmatias, pada 22 April berkunjung ke rumah sakit Ren He untuk menjenguk keduanya.

Syafri didampingi Kepala Pekerjaan dan Pelatihan Komite Buruh Taiwan Lin San-gui dan Wakil Kepala Wilayah Kabupaten Changhua Yang Zhang.

"Meskipun baru sebulan lebih bekerja di Taiwan, dia mencintai pasien seperti keluarga sendiri," ujarnya.
San Gui dan Zhang menyatakan harapannya agar Sarini dapat segera sembuh. "Sarini juga diberi hadiah dan penghargaan sebagai tanda simpatik," katanya.

Penghargaan antara lain diberikan Bureau of Employment and Vocational Training (BEVT). Kantor Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, pada 23 April lalu telah memberitahu kejadian ini kepada kakak Sarini di Indonesia, Karnesih, dan kakak ipar, Nurdianto. 

Indonesia adalah sumber pekerja asing terbesar di Taiwan. Saat ini, terdapat lebih dari 200.000 warga Indonesia yang bekerja di Taiwan.

Director General BEVT Lin San Quei  menyatakan rasa terima kasihnya kepada Sarini atas keberaniannya melompat ke sungai untuk menyelamatkan nyawa sang nenek. Dirinya mengatakan bahwa ini merupakan salah satu bukti bahwa TKW asal Indonesia peduli dan memegang tanggung jawab yang penuh kepada orangtua yang dirawatnya.

“Tenaga kerja asing di Taiwan sekitar 200.000 orang dan 160.000 di antaranya berasal dari Indonesia. Kami berharap dengan kejadian seperti ini, hubungan antara para majikan dan para perawat dapat semakin baik,” ujarnya.

Sementara Ahmad Syafri mengatakan, Sarini telah mengharumkan nama Indonesia. Dia berharap Sarini bisa menjadi contoh teladan bagi pekerja Indonesia lainnya di Taiwan. (sumber)
Powered by Blogger.