Bisnis Kerupuk Indramayu Dihajar Cuaca & Bahan Baku

Indramayu - Para perajin kerupuk di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku sulit untuk memenuhi pesanan sejumlah pasar tradisonal akibat terbatasnya produksi mereka.

Sidik salah seorang perajin kerupuk Indramayu, kepada wartawan di Indramayu, Rabu mengatakan, perajin kerupuk Indramayu semakin sulit untuk memenuhi permintaan pasar tradisional, akibat berkurangnya produksi kerupuk tersebut.

Kondisi cuaca tidak menentu merupakan faktor utama terhambatnya produksi kerupuk di Indramayu, selain itu bahan baku yakni ikan dan udang sulit diandalkan.

Bagi perajin yang menggunakan bahan baku ikan lemang dan udang, kata dia, mengandalkan hasil tangkapan nelayan setempat cuaca normal pasokan bahan baku tersebut lancar, tapi gelombang diserta angin tinggi nelayan berhenti melaut.

Sedangkan sebagian perajin yang memanfaatkan bawang merah dan bawang putih harganya melambung, biaya produksi kerupuk tersebut meningkat, mereka tetap kesulitan dan tak mampu memenuhi pesanan konsumen.

Produksi kerupuk di Indramayu bervariasi tidak hanya memproduksi kerupuk ikan. Mereka membuat aneka kerupuk dengan bahan baku lain, yakni udang, jengkol, dan bawang putih.

Sueni perajin lain mengaku, bahan baku pembuatan kerupuk Indramayu harganya terus melambung, sehingga modal usaha mereka bertambah, selain itu produksi masih mengandalkan cuaca.

Curah hujan tinggi, kata dia, sebagian perajin memanfaatkan pengering buatan tapi modalnya bertambah dan hasilnya kurang maksimal dibandingkan dengan proses alami mengandalkan panas matahari.

Terhambatnya produksi kerupuk di Indramayu, kata dia, perajin kesulitan memenuhi permintaan pasar, harapannya saat kemarau mereka mampu meningkatkan penghasilan. (Antara)
Powered by Blogger.