Takut Gagal Panen, Petani Indramayu Tunda Tanam Padi
Indramayu - Sejumlah petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terpaksa menunda penanaman padi, akibat ribuan hektare sawah di daerah itu terendam air akibat banjir.
"Lahan pertanian masih terendam banjir, jika memaksakan khawatir gagal panen karena tanaman padi tidak mampu menahan genangan air, sehingga menunda penanaman sampai air surut," kata Rastim, salah seorang petani di Desa Soge, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/1).
Ia mengatakan, semestinya petani sudah serentak menanam padi saat musim hujan, namun belakangan lahan pertanian di sepanjang pesisir pantai sering dilanda banjir.
Mundurnya penanaman mengakibatkan petani mengalami kerugian, karena pada musim kemarau lahan pertanian sulit diolah, selain itu akan mempengarugi produksi gabah.
Sementara itu Waslim, petani lain mengaku, musim tanam padi mundur akan menghambat produksi gabah di Pantura, sehingga memicu kenaikan harga beras akibat kekurangan pasokan sedangkan permintaan cukup tinggi.
Pesanan gabah untuk pasokan luar daerah cukup tingggi, kata dia, tetapi hingga kini petani masih belum mengolah sawah mereka akibat banjir.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, Ir Anang, menuturkan, lahan pertanian sepanjang pesisir utara laut Jawa cocok untuk ditanami berbagai jenis padi, tapi petani harus memperhitungkan pasokan air.
Curah hujan tinggi sawah di Kabupaten Indramayu sering terendam banjir, kata dia, sehingga perkembangan tanaman padi terhambat bahkan terancam membusuk, sebaiknya petani menunda tanam, untuk menghindari gagal panen. [ant]
"Lahan pertanian masih terendam banjir, jika memaksakan khawatir gagal panen karena tanaman padi tidak mampu menahan genangan air, sehingga menunda penanaman sampai air surut," kata Rastim, salah seorang petani di Desa Soge, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/1).
Ia mengatakan, semestinya petani sudah serentak menanam padi saat musim hujan, namun belakangan lahan pertanian di sepanjang pesisir pantai sering dilanda banjir.
Mundurnya penanaman mengakibatkan petani mengalami kerugian, karena pada musim kemarau lahan pertanian sulit diolah, selain itu akan mempengarugi produksi gabah.
Sementara itu Waslim, petani lain mengaku, musim tanam padi mundur akan menghambat produksi gabah di Pantura, sehingga memicu kenaikan harga beras akibat kekurangan pasokan sedangkan permintaan cukup tinggi.
Pesanan gabah untuk pasokan luar daerah cukup tingggi, kata dia, tetapi hingga kini petani masih belum mengolah sawah mereka akibat banjir.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, Ir Anang, menuturkan, lahan pertanian sepanjang pesisir utara laut Jawa cocok untuk ditanami berbagai jenis padi, tapi petani harus memperhitungkan pasokan air.
Curah hujan tinggi sawah di Kabupaten Indramayu sering terendam banjir, kata dia, sehingga perkembangan tanaman padi terhambat bahkan terancam membusuk, sebaiknya petani menunda tanam, untuk menghindari gagal panen. [ant]
Post a Comment