Mayoritas PNS di Indramayu Punya Hutang di Bank


Indramayu - Terdesak berbagai kebutuhan hidup, mayoritas PNS di Indramayu yang berjumlah lebih dari 18 ribu orang, punya hutang di bank.

Bahkan tak sedikit PNS itu yang gajinya minus, sehingga dia  harus nombok untuk membayar cicilan bank.

Perihal hutang (bank), kata Sekretaris Daerah (Sekda) Indramayu Ahmad Bahtiar, itu merupakan hal yang wajar. “Jangankan karyawan, saya pun  masih punya hutang di bank,” katanya sewaktu dikonfirmasi Pos Kota di ruang kerjanya, Jum’at (4/1/2013).

Yang penting,  kata Sekda, ketika PNS meminjam uang  itu yang bersangkutan harus bijak menggunakan uangnya. Uang pinjaman sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Misalnya untuk kebutuhan biaya pendidikan anak dan sebagainya.

“Hindari beli mobil, kalau masih bisa menggunakan motor. Kalau masih bisa dijangkau dengan sepeda,  enggak usah beli motor. Kita jangan sampai terjebak oleh peribahasa; lebih besar pasak daripada tiang, atau lebih besar pengeluaran daripada pendapatan,” katanya.

Para PNSharus bisa mengendalikan apa-apa yang harus dibeli tentunya berdasarkan kebutuhan. Bukan berdasarkan keinginan, kata Sekda. PNS di semua strata harus pandai me-manage kebutuhan rumah tangga, melalui pengelolaan uang (gaji) dengan sebaik-baiknya. PNS harus pandai bersyukur, tambahnya.

Sekda mengimbau kepada institusi perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang akan memberikan pinjaman agar menghitung besaran jumlah pinjaman maksimal 1/3 dari jumlah gaji PNS. Sehingga ketika PNS itu punya hutang, kebutuhan hidup tetap aman. (Pos)
Powered by Blogger.