Kematian Ayam Meluas di Anjatan, Dinas Peternakan Masih Diam

Indramayu - Kematian ayam secara mendadak di Desa Anjatan Utara, Kecamatan Anjatan, terus bertambah jumlahnya. Bahkan, jika sebelumnya hanya terjadi di Blok Buyut Millah, Kamis (20/9) kemarin, kasus kematian ayam juga meluas di dua blok lainnya yakni di Blok Babakan dan Blok Sabrang Wetan.

Di dua blok itu, jumlah ayam milik warga yang mati misterius dilaporkan mencapai belasan ekor. Tapi sayangnya, belum ada upaya nyata dari Dinas Peternakan setempat. Sehingga apakah ayam yang mati tersebut terkena virus flu burung (H5N1) atau tidak, belum dapat dipastikan.

“Baru dari petugas Dinas Kesehatan saja yang bertindak. Melakukan penyuluhan serta memonitor kondisi kesehatan warga yang ayamnya mati mendadak. Kalau dari dinas lain belum ada yang turun,” ujar Kuwu Anjatan Utara, Asmono.

Sepengetahuannya, kejadian banyaknya ayam yang mati mendadak sudah berlangsung sejak bulan Juli lalu. Namun memasuki bulan September, kasus kematian ayam semakin bertambah dan meluas. Meski mengkhawatirkan, ia menduga kematian puluhan ekor ayam tersebut disebabkan penyakit kok yang biasa terjadi saat musim pancaroba.

Penyakit kok atau tetelo kerap menyerang ayam dan dapat cepat sekali menular. Dan seringkali menimbulkan kematian secara mendadak. ”Mudah-mudahan bukan mati karena virus flu burung,” harapnya.
Marno (38) warga setempat juga menduga demikian. Beberapa ekor ayamnya yang berusia 3 bulan mati mendadak pagi kemarin dan langsung menguburnya. “Supaya jangan menular ke ayam lain,” katanya.

Meski demikian, ia berharap agar ada tindakan dari pihak terkait untuk mengetahui penyebab pasti kematian ayam milik warga. Marno tidak keberatan jika seluruh ayamnya dimusnahkan jika benar terjangkit virus flu burung. (Radar)
Powered by Blogger.