Ribut di Pentas Organ, Celurit Ikut Bicara 4 Pemuda Terluka



Indramayu - Pentas organ tunggal menampilkan sejumlah biduan dangdut cantik, tadi malam berlangsung cukup meriah. Sayang, suasana gembira di ajang pesta hajatan itu dalam sekejap berubah menjadi ricuh. Itu gara-gara ulah sejumlah penonton di bawah panggung berkelahi menggunakan clurit.

Melihat penonton berkelahi menggunakan senjata tajam, penonton khususnya wanita dan anak-anak menjerit. Mereka memilih bubar menyingkir karena takut terkena sasaran clurit. Empat pemuda yang berkelahi luka-luka. Tiga diantaranya luka parah. Mereka adalah; Anip Windu, 21 Bin Dedi penduduk Desa Jumbleng, Iip Sanjaya, 23 Desa Puntang, dan Epon, 17 Desa Jumbleng. Kecamatan Losarang, Indramayu. Iwanto, 23 masih beruntung, hanya luka ringan.

Keributan di ajang dangdut itu kata saksi mata diawali adu mulut antara pemuda. Beberapa warga sempat melerai. Tapi rupanya emosi pemuda itu sulit diredam. Mereka berpindah tempat. Tak lama keributan sulit dibendung. Cluritpun berbicara. Mula-mula Anip yang terluka. Wajah sebelah kanan robek kena sabet clurit.

Beirkutnya, giliran lawannya Iip terluka clurit. Dua pemuda Epon dan Iwanto berusaha melerai. Enggak tahunya malah kena sabet clurit juga. Epon luka parah di tangan. Iwanto terluka ringan.

Warga dan petugas menyelamatkan nyawa mereka yang terluka ke Rumkit Bhayangkara Losarang. Anip, Iip dan Epon kata dokter harus menjalani rawat inap. Iwanto yang luka ringan oleh tim medis Rumkit Bhayangkara diizinkan pulang. (sumber)
Powered by Blogger.