Ribuan Hektare Persawahan Indramayu Terancam Kekeringan



Indramayu - Memasuki musim kemarau, sekitar 5.000 hektare lahan persawahan di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan. Untuk menghindari kerugian akibat penanaman padi yang dipaksakan, petani di daerah kering diimbau untuk mengganti sementara waktu dengan palawija, hingga kebutuhan air memadai.

"Ada beberapa daerah yang tidak direkomendasikan untuk tanam padi pada musim gadu, sebaiknya diganti dulu dengan palawija," kata Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang, Minggu (17/6).

Dikatakannya, kebutuhan air terutama untuk masa tanam mutlak bagi tanaman padi. Sementara belum semua lahan persawahan di Indramayu bisa tercukupi oleh saluran irigasi. Infrastruktur tambahan berupa pompa untuk menyedot air juga belum dimiliki semua kelompok tani. Mengandalkan curah hujan pun tidak bisa sepenuhnya diharapkan.

"Kalau perkiraan BMKG, Juni ini diperkirakan tidak akan ada hujan sama sekali, meskipun situasi bisa berubah. Tidak tertutup kemungkinan hujan tetap ada karena cuaca sekarang ekstrem, sulit ditebak," katanya.

Dengan demikian, dia berharap, petani yang berada di lahan sangat kering tidak memaksakan diri untuk menanam padi. Aktivitas pertanian tetap bisa dilakukan. Hanya saja, tanamannya diganti dengan palawija, yang cenderung lebih sedikit memerlukan air. Dijelaskannya, lahan yang tergolong rawan kering itu tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Krangkeng, Karangampel, Balongan, Cantigi, Arahan, Losarang dan Kandanghaur. (sumber)
Powered by Blogger.