Pantura Indramayu Berdebu, Bahayakan Pengguna Jalan
Debu yang dapat membuat mata para pengendara kelilipan dan terasa pedih itu bukan berasal dari letusan gunung berapi. Tetapi dampak perbaikan jalan di Jalur Pantura Indramayu. Tepatnya di Desa Jumbleng dan Jangga, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jabar.
Debu muncul setiap ada kendaraan yang melintas. Ini dapat mengganggu jarak pandang para pengendara kendaraan bermotor. Khususnya yang berada di posisi belakang. Karena tak ingin pandangan matanya terganggu karena jalan berebu, banyak pengendara yang menaikkan kecepatan alias ngebut saat memasuki jalan yang berdebu.
“Debunya lumayan mengganggu jarak pandang pengemudi. Saya minta kontraktor mengatasi munculnya debu itu dengan menyiram air ataupun menyapu debu itu,” ujar Soihin, 49 pengendara minibus yang dijumpai Pos Kota di Desa Jumbleng, Sabtu (30/6).
Para saat proses pengerukan aspal itu, rupanya pekerja kontraktor Bina Marga lupa membersihkan sisa kerukan yang tercecer di jalan. Akibatnya tatkala kendaraan melintas debunya terbang membahayakan keselamatan pemakai jalan.
Hadirnya debu di speanjang jalan yang diperbaiki tak hanya dikeluhkan para pengguna jalan, namun juga dikeluhkan warga sekitar yang rumahnya di pinggir jalan. Debu yang cukup tebal membuat perabot dan peralatan rumah tangga menjadi lebih cepat kotor. (sumber)
Post a Comment