Pantura Indramayu Berdebu, Bahayakan Pengguna Jalan



Indramayu - Jalur Pantura Indramayu sepanjang Jabar, Sabtu (30/6/2012) nampak berdebu sehingga dapat mengganggu jarak pandang dan keselamatan para pengendara kendaraan bermotor.

Debu yang dapat membuat mata para pengendara kelilipan dan terasa pedih itu bukan berasal dari letusan gunung berapi. Tetapi dampak perbaikan jalan di Jalur Pantura Indramayu. Tepatnya di Desa Jumbleng dan Jangga, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jabar.

Debu muncul setiap ada kendaraan yang melintas. Ini dapat mengganggu jarak pandang para pengendara kendaraan bermotor. Khususnya yang berada di posisi belakang. Karena tak ingin pandangan matanya terganggu karena jalan berebu, banyak pengendara yang menaikkan kecepatan alias ngebut saat memasuki jalan yang berdebu.

“Debunya lumayan mengganggu jarak pandang pengemudi. Saya minta kontraktor mengatasi munculnya debu itu dengan menyiram air ataupun menyapu debu itu,” ujar Soihin, 49 pengendara minibus yang dijumpai Pos Kota di Desa Jumbleng, Sabtu (30/6).

Seperti dimaklumi, Jalur Pantura Indramayu sejak beberapa hari terakhir ini mengalai perbaikan menjelang arus mudik Lebaran. Proses perbaikan jalan seperti yang terpantau di Desa Jangga dan Jumbleng, Kecamatan Losarang mengerahkan alat berat mengeruk permukaan aspal yang menempel pada beton dan digantikan dengan lapisan aspal baru.

Para saat proses pengerukan aspal itu, rupanya pekerja kontraktor Bina Marga lupa membersihkan sisa kerukan yang tercecer di jalan. Akibatnya tatkala kendaraan melintas debunya terbang membahayakan keselamatan pemakai jalan.

Hadirnya debu di speanjang jalan yang diperbaiki tak hanya dikeluhkan para pengguna jalan, namun juga dikeluhkan warga sekitar yang rumahnya di pinggir jalan. Debu yang cukup tebal membuat perabot dan peralatan rumah tangga menjadi lebih cepat kotor. (sumber)

Powered by Blogger.