Ide Film Doraemon Berasal dari Kantong Bolong Indramayu



Indramayu - Kantong ajaib Doraemon karya Fujiko F. Fujio pada 1969 ditengarai terinspirasi tokoh local wisdom Kantong Bolong Indramayu dari abad ke-15.

"Paling tidak ide dasar peralatan canggih yang ada di kantong Doraemon ketika membantu Nobita merupakan duplikasi dari Kantong Bolong yang dimiliki Petruk," ujar Tandi Skober usai diskusi seni Forum Alternatif Sastra (FAS) UIN Bandung, Kamis (12-4).

Dosen Teologi UIN Bandung Bambang Q-Aness juga sependapat, "Saku ajaib Petruk yang disebut Kantong Bolong itu di kalangan akar rumput Indramayu juga disebut Ora Eman. Ini bermakna tidak sayang membuang untuk disayang," katanya.

Tandi menjelaskan bahwa Kantong Bolong adalah personifikasi Nagaraguyon di hamparan akar rumput Dermayu pada pertengahan abad ke-16. Ia dikenal sebagai sosok idiot bertubuh jangkung melengkung, bersuara serak-serak basah, berwajah aneh yang memiliki baju kodok kantong bolong. Era itu, rakyat di Pelabuhan Cimanuk bertawaf dalam pusaran transisi sinkretisme dari Hindu ke Islam.

Pelabuhan Chiamo (baca Cimanuk) seperti dituturkan Tome Pires dalam Summa Oriental (1513—1515) maupun Joao de Barnos dalam da Asia, Decada IV disebut sebagai pusat peradaban Sunda paling penting. Sungai Chiamo adalah tanda batas yang memotong seluruh pulau dari laut ke laut.

Kepala pelabuhan dikenal sebagai penyembah berhala. Meskipun kerap terjadi konflik pencitraan antara manusia Jawa dan Sunda, Cimanuk diyakini sebagai kota besar, pusat perdagangan, dan elok dipandang mata.

Dalam pusaran inilah Kantong Bolong menjadi idola di dataran akar rumput. Kenapa? Lewat aksi sulap, Kantong Bolong mendekonstruksi orientasi duniawi ke ruang steril ukhrawi. Rakyat Indramayu tertawa ketika Kantong Bolong tuding saudagar yang kuasai Pelabuhan Cimanuk adalah bayang-bayang mentalitas tak terpuji. Salah satu dari cacat besar sekaligus beban berat saat menyeberangi sirotolmustakim adalah wong ati, saudagar.

Kantong Bolong juga dikenal sebagai pencetus teologi kerakyatan manunggaling kawula gusti bahwa hanya suara rakyat yang bisa menentukan siapa yang layak menjadi penguasa.
Diperkirakan pencurian ide Kantong Bolong itu berbarengan dengan serangan militer Jepang terhadap kedudukan Belanda di Jawa melalui Eretan (Indramayu) dan Teluk Banten pada Maret 1942. (sumber)
Powered by Blogger.