Warga Indramayu Harapkan Pengerukan Sungai Perawan



Indramayu - Ratusan warga Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berharap sungai Prijat dan Perawan segera dikeruk karena sudah dangkal sehingga rawan banjir.

Banjir yang merendam Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Indramayu beberapa pekan lalu, menyebabkan aktifitas warga sebagai petani terganggu, tanaman padi dan lahan tambak rusak akibat banjir tersebut.

Kepala Desa Soge Kecamatan Kandanghaur kabupaten Indramayu Rastim , Senin (6/2), mengatakan banjir yang sering merendam desanya akibat dangkalnya Sungai Prijat dan Perawan yang menghapit Soge, sehingga hujan deras mengguyur langsung banjir.

Ia menjelaskan, harapan warga sudah disampaikan kepada pihak terkait agar segera dikeruk karena dangkal tidak mampu menampung air hujan maksimal, dampaknya Desa Soge rawan banjir.

Di pihak lain, Sungai Prijat dan Perawan membantu petani untuk meningkatkan produksi padi. Lahan pertanian di Desa Soge sekitar 450 hektare merupakan sawah produktif dengan mengandalkan pasokan air dari Sungai Prijat dan Perawan petani mampu tanam pada musim kemarau meski tetap harus melakukan pompanisasi.

Sedangkan Ahmad Maulana warga Desa Soge menuturkan, banjir yang sering merendam desanya akibat luapan sungai Prijat dan Perawan karena sudah dangkal diperkirakan jika dikeruk akan normal kembali.

Memasuki musim hujan, kata dia, daerah pesisir utara Indramayu rawan banjir, karena kiriman air dari pegunungan bermuara di Pantura ditambah sejumlah sungai kini terjadi pendangkalan. Butuh perawatan dan perhatian saluran air supaya banjir bisa dihindari.

"Banjir yang sering merendam Pantura Kabupaten Indramayu menyebabkan kerugian bagi petani, sehingga mereka harus menambah modal tanam," katanya.

Munari petani di Pantura Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Indramayu, banjir yang merendam lahan pertanian terpaksa petani harus tanam ulang akibat persemai membusuk juga padi usia satu pekan mati, modal tanam dua kali padahal cukup tinggi.

Banjir memang sering merendam Pantura karena jarak ke muara dekat selain itu kiriman air dari daerah pegunungan cukup tinggi, namun jika sungai dalam satu hingga dua hari air mulai surut, harapannya Sungai Prijat dan Perawan dikeruk supaya saluran air kembali normal. (Ant)
Powered by Blogger.