Baru 3 Bulan Beridiri, Perpustakaan di Indramayu Ambruk


Indramayu - Gedung perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Sukareja, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ambruk. Ironisnya, perpustakaan itu baru dibangun tiga bulan lalu.

Informasi yang dihimpun, Selasa (15/11). gedung perpustakaan itu menggunakan rangka atap dari kayu dan genting tanah. Tiba-tiba saja, gedung seluas sepuluh meter persegi itu atap dan dindingnya ambruk.

Ambruknya bangunan pada Senin (14/11) siang itu membuat kaget guru dan murid di SDN Sukareja. Apalagi lokasi gedung perpustakaan hanya beberapa meter dari gedung sekolah.

Ketika itu, cuaca kebetulan sedang cerah. Tidak ada hujan maupun angin kencang. Diduga kuat gedung yang usianya baru tiga bulan sejak akhir Agustus 2011 lalu dibangun, konstruksinya tidak kuat

Secara kebetulan, saat gedung yang baru setengah jadi itu ambruk, tidak ada satu pun murid yang berada di dalamnya. Padahal, peristiwa itu terjadi saat murid beristirahat. Biasanya, bila istirahat gedung perpustakaandipenuhi murid yang bermain di bangunan belum jadi itu.

"Begitu dapat laporan, saat itu saya bersama kuwu dan kecamatan langsung memeriksa. Soalnya kabar yang diterima, gedung itu ambruk saat istirahat Bayangan saya di dalamnya ada murid yang lagi bermain," tutur Saidin, Bagian Kepegawaian Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Balongan.

Saidin mengatakan, dari pemeriksaan, gedung perpustakaan itu ambruk karena bangunannya tidak standar. Hal ini bisa dilihat dari reruntuhan yang ada di mana semen terlihat sedikit dan atapnya dari kayu yang tidak memenuhi kualitas untuk atap.

"Pekerjaannya terkesan asal-asalan," tutur dia.

Tanggungjawab

UPTD Pendidikan Balongan meminta yang membangun gedung itu bertanggung jawab, apalagi masih dalam masa pemeliharaan. Pihak sekolah juga diminta melakukan pengawasan pada saat gedung itu kembali dibangun.

"Ini tanggungjawab yang mengerjakan gedung. Kami sudahmeminta segera diperbaiki. Lagipula masih dalam masa pemeliharaan. Pihak sekolah harus ketat mengawasi. Saya tak bisa membayangkan kalau bangunan itu ambruk saat perpustakaan sudah dioperasikan dan di dalamnya banyak murid." tutur dia.

Dijelaskan, gedung perpustakaan dibangun menggunakan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) 2010 yang merupakan program pemerintah pusat. Untuk Indramayu, ada pagu anggaran 155 gedung perpustakaan SD tersebar di 31 kecamatan.

Tiap-tiap unit, hanya dipagu anggaran Rp 72 juta. Padahal, seperti dituturkan Saidin, untuk perpustakaan yang memenuhi standar, termasuk kualitas bangunan, dibutuhkan sedikitnya Rp 120 juta.

"Kami minta soal anggaran ini harus diklarifikasi dulu. Jangan sampai dengan anggaran terbatas, gedung dipaksain harus jadi, akibatnya bisa sangat fatal," tutur Saidin.

UPTD Balongan juga akan melaporkan ambruknya gedung itu ke Dinas Pendidikan Indramayu. (PR)
Powered by Blogger.