Aspal Jalan Jalur Pantura Dikeruk, Pengendara Merasa Tidak Nyaman



Indramayu - Permukaan jalan di Jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat yang retak dan bergelombang sekitar 5 km sejak kemarin dikeruk kontraktor dengan menggunakan alat berat.

Akibatnya, pengendara, terutama roda dua jadi tidak nyaman. Pasalnya, bekas garukan alat berat yang tersisa pada permukaan jalan itu tidak rata. Sehingga tatkala dilalui, ban sepeda motor bergoyang-goyang tidak karuan.

“Jika sepeda motor dipaksa dibawa lari melintasi permukaan jalan bekas dikeruk bisa membahayakan keselamatan pemakai jalan. Roda motor seperti tak seimbang menapak di jalan bekas garukan alat berat,” ujar Jayadi, 45 warga Desa Cikedung, pengendara motor.

Pengerukan aspal itu juga dikeluhkan pengendara mobil. Hal itu karena di sekitar lokasi pengerukan, tampak berdebu. Kesehatan para pengendara termasuk warga sekitar yang tinggal di sepanjang jalan itu pun terancam.

Terutama gangguan saluran pernafasan dan penyakit mata. Siang-malam warga menghirup udara kotor nan berdebu. “Debu beterbangan hingga jauh, kalau ada kendaraan lewat,” kata Ny. Ida, 47 warga Kecamatan Losarang.

Terdapat beberapa titik pengerukan aspal di Jalur Pantura Indramayu yang biasa dilalui kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta. Yaitu di Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang sepanjang sekitar 2 Km. Di Desa Muntur, Kecamatan Losarang, sekitar 1 Km. Desa Eretan Kulon dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur sepanjang 2 Km.

Hingga berita ini dikirim, pekerjaan pengerukan permukaan jalan oleh kontraktor itu masih terus berlangsung. Debu pun masih cukup tebal menyelimuti para pengendara di Jalur Pantura Indramayu.
Powered by Blogger.