Menag Yakin Al Zaytun Bukan Markas NII



Indramayu - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) tidak melihat adanya indikasi Pondok Pesantren Al Zaytun menjadi markas Negara Islam Indonesia (NII), seperti yang dituduhkan selama ini.

"Kami melihat tidak ada tanda-tanda pendidikan Al Zaytun itu terkait dengan Negara Islam Indonesia atau gerakan radikal Islam lainnya," ujar SDA di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (12/5/2011).

SDA telah mengunjungi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu bertemu dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun, AS Panji Gumilang.

Dari segi pendidikan, Al Zaytun boleh dibilang maju. Sudah tersedia 120 hardware komputer sehingga para santri bisa mengakses segala informasi yang baik dari internet. Bangunan yang adapun bergaya modern.

Sementara untuk biaya kehidupan pondok pesantren, dilakukan dengan cara-cara bisnis yang halal dan dapat dipahami. Begitupula dengan pendidikan ataupun pengamalan ibadah, tidak ada pengkafiran orang di luar Al Zaytun.

"Saya salat dzuhur di sana, Panji Gumilang meminta saya menjadi imam, saya menolak karena tata kramanya, imam itu tuan rumah. Kita di sana bebas duduk dimana saja. Kalau kafir mungkin najis," tambahnya.

Selain itu, SDA mengaku disuguhi musik gamelan, kosidah rebana, lagu band mulai dari lagu klasik sampai lagu modern. Bahkan, lagu berbahasa Spanyol juga dinyanyikan.

"Hal ini menunjukan toleransi yang begitu besar," paparnya.
Powered by Blogger.