Biaya Pendidikan Mahal, Ponpes Asyafi'iyyah Indramayu Gagas Pendidikan Gratis



Indramayu - Di tengah menjeritnya masyarakat dengan semakin tingginya biaya pendidiakan. Sebagai estafeta pengabdian kepada masyarakat --dan masyarakat kurang mampu khususnya-- pondok pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu Jawa Barat, menggagas sekolah gratis.

“Dengan menyediakan sekolah gratis ini, sengaja kami persembahkan demi untuk menjaga eksisitensi dan kontinuitas pendidikan masyarakat, di tengah-tengah biaya pendidikan kian melejit dan mencekik masyarakat, jangan samapai ada masyarakat putus sekolah. Namun meskipun gratis 100 % biaya pendidikan, sekolah kami tetap mengedepankan kualitas lembaga dan prestasi para siswa” Demikian dikatakan oleh Ustadz Chotibul Umam, S.P.d.I ketua SMP Islam Asy-Syafi’iyyah.

“Memang, lanjut Kang Chotib –sapaan akrabnya—sementara ini pesantren kami baru hanya bisa menyediakan pendidikan gratis pada jenjang SMP, tapi ke depannya kami berharap akan bisa menyediakan pendidikan secara gratis pada jenjang lainnya, seperti SMK(Sekolah Menengah Kejuruan) Atau sekolah Tinggi Islam dan jenjang lainnya yang dikelola oleh pesantren kami”, tandasnya.

Ditanya darimanakah biaya operasional sekolah tersebut? Ia menjawab dengan singkat:”Biaya operasional sekolah ini murni diambil dari alokasi dana kas yayasan pesantren kami”.

Meski gratis 100 % biaya pendidikan, namun SMP Islam Asy-Syafi’iyyah dilengkapi dengan berbagai sarana dan extra kurikuler, seperti: Laboratorium computer, Internet, perpustakaan manual dan digital, asrama santri, gedung milik sendiri, Marching Band, pencak silat, dan sarana-sarana lainnya penunjang proses berjalannya belajar-mengajar yang berkualitas, sebagaimana dikutip dalam website pesantren tersebut www.kedungwungu.com

Selain itu, KH Afandi Abdul Muin Syafi’i(pengasuh pesantren tersebut) Ia mewajibkan kepada para siswa-siwi SMP Asy-Syafi’iyyah, baik yang berdomisili di pesantren(karena berasal dari luar daerah) Ataupun para siswa-siswi yang berasal dari desa sekitar dan tinggal di rumah masing-masing. “Saat jam istirahat sekolah, semuanya setiap hari diwajibkan melaksanakan salat Duha berjama’ah di musholla pesantren, beserta para dewan guru” Demikian tandas kiyai yang juga sesepun NU Kabupaten Indramayu yang akrab disapa “Abah Afandi” dan pada waktu mudanya puluhan tahun aktif di PCNU Indramayu itu. (Moh. Achfas Syifa)

Powered by Blogger.