Anna Sophanah : Desa Majasari Berhasil dalam Pembangunan
Indramayu - Desa Majasari merupakan salah satu desa yang cukup berhasil dalam pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini dapat terlihat dari tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembayaran PBB yang mencapai 100% sejak tahun 2009. Pernyataan itu disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan sambutan dalam lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Desa Majasari Kecamatan Sliyeg Kamis (19/5) yang lalu
Selain itu, Desa Majasari juga masih memiliki budaya gotong royong yang masih kental di masyarakatnya. Sementara untuk bidang usaha ekonomi produktif, Desa Majasari juga merupakan sentra kerajinan dan home industry, seperti tahu, tempe, keripik pisang, telur asin, dan sebagainya, untuk memenuhi pasar-pasar di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Indramayu. “Dengan adanya perlombaan desa ini, diharapkan Desa Majasari semakin mendapat perhatian dari kita semua, sehingga pembangunan dapat lebih ditingkatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya”. Kata bupati.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 tahun 2007, perlombaan desa bertujuan untuk menilai keberhasilan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi, partisipasi, dan swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan desa dan kelurahan.
Dengan demikian, diharapkan tumbuh rangsangan dan dorongan untuk lebih memacu pembangunan serta pengembangan desa sekaligus untuk memberdayakan potensi yang dimilikinya, sehingga mempercepat kemandirian masyarakat dalam membangun daerahnya melalui suatu kompetisi yang sehat dan dinamis.
Selain itu, lanjut Anna, kapasitas pemerintah desa semakin kuat, sehingga dapat menyelenggarakan pemerintahan secara demokratis, partisipatif, transparan, dan akuntabel berdasarkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. Kondisi tersebut akan terlihat dari indikasi terwujudnya kemampuan pemerintah desa dalam mengelola sumber daya secara efisien dan efektif, serta semakin berfungsinya lembaga adat dan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
“Lomba desa bukanlah tujuan, tetapi hanya sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, khususnya pemerintah desa. Lomba desa ini juga merupakan gambaran hasil kerja pemerintah desa satu tahun terakhir, disamping menggambarkan kinerja kemampuan pemerintah desa dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya.” Katanya. (deni)
Selain itu, Desa Majasari juga masih memiliki budaya gotong royong yang masih kental di masyarakatnya. Sementara untuk bidang usaha ekonomi produktif, Desa Majasari juga merupakan sentra kerajinan dan home industry, seperti tahu, tempe, keripik pisang, telur asin, dan sebagainya, untuk memenuhi pasar-pasar di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Indramayu. “Dengan adanya perlombaan desa ini, diharapkan Desa Majasari semakin mendapat perhatian dari kita semua, sehingga pembangunan dapat lebih ditingkatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya”. Kata bupati.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 tahun 2007, perlombaan desa bertujuan untuk menilai keberhasilan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi, partisipasi, dan swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan desa dan kelurahan.
Dengan demikian, diharapkan tumbuh rangsangan dan dorongan untuk lebih memacu pembangunan serta pengembangan desa sekaligus untuk memberdayakan potensi yang dimilikinya, sehingga mempercepat kemandirian masyarakat dalam membangun daerahnya melalui suatu kompetisi yang sehat dan dinamis.
Selain itu, lanjut Anna, kapasitas pemerintah desa semakin kuat, sehingga dapat menyelenggarakan pemerintahan secara demokratis, partisipatif, transparan, dan akuntabel berdasarkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. Kondisi tersebut akan terlihat dari indikasi terwujudnya kemampuan pemerintah desa dalam mengelola sumber daya secara efisien dan efektif, serta semakin berfungsinya lembaga adat dan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
“Lomba desa bukanlah tujuan, tetapi hanya sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, khususnya pemerintah desa. Lomba desa ini juga merupakan gambaran hasil kerja pemerintah desa satu tahun terakhir, disamping menggambarkan kinerja kemampuan pemerintah desa dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya.” Katanya. (deni)
Post a Comment