Migrant Care: Pemerintah Kalah Sama Masyarakat Kecil



1000 Untuk TKI - Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayat menerangkan, untuk memulangkan sekitar 200 orang TKI yang saat ini telantar di Jeddah, Arab Saudi, dibutuhkan dana sebesar Rp 1,7 triliun.

Uang sebesar ini untuk membeli tiket pesawat dan pemulangan ke daerah masing-masing. Saat ini, dana yang sudah terkumpul di Migran Care baru sekitar Rp 80 jutaan.

“Ini memang masih sangat jauh. Tapi, tujuan kita bukan hanya mengejar nominal, tapi mendorong kepedulian pemerintah untuk segera memulangkan para TKI itu,” kata Anis kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (23/1).

Anis menerangkan, saat ini kepedulian masyarakat sudah sangat tinggi untuk para TKI itu. Selain dari kalangan pelawak, banyak masyarakat biasa juga turun menyumbang walau jumlahnya tidak banyak.

Herannya, hingga kini pemerintah seperti menutup mata. Padahal, kata Anis, para TKI itu sudah telantar sejak November lalu. Berarti, hingga kini mereka sudah tiga bulan tinggal di kolong jembatan seperti gelandangan.

“Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka bisa makan hanya dari belas kasihan orang yang lewat. Yang tadinya sehat juga sekarang banyak yang jadi sakit,” tukasnya.

Dengan kondisi seperti itu, lanjut Anis, pemerintah masih saja menyalahkan para TKI itu sebagai TKI ilegal. Penggalangan dana yang dilakukan oleh Migrant Care dan para pelawak malah dituding sebagai politisasi TKI.

“Kami berharap, dengan makin banyaknya gerakan masyarakat, pemerintah sadar. Jangan terus melihatnya dari aspek prosedur. Tapi, coba bayangkan, kalau yang telantar itu adalah anak atau istri kita. Betapa sedihnya kita kan,” tuturnya.

Ditambahkan Anis, telantarnya para TKI itu mengakibatkan efek berantai pada kondisi ekonomi masyarakat di Indonesia. Sebab, para TKI itu adalah tulang punggung ekonomi keluarga. Kalau mereka terlantar, berarti perekonomian keluarganya di kampung juga terganggu.

“Inilah yang harus dipikirkan pemerintah. Jangan cuma menyalahkan terus. Masak masyarakat sudah bahu membahu buat membantu, pemerintah masih diam saja,” tandasnya. (sumber)

Powered by Blogger.