Wartawan Indramayu Gelar Aksi Solidaritas



Indramayu - Aksi solidaritas atas tindakan ancam yang dilakukan oknum kontraktor bernama RS terhadap wartawan Radar Kuningan Deden Rijalulumam terkait peliputan berita menuai kecaman dari kalangan insan pers baik dari media cetak maupun elektronik di Kabupaten Indramayu pada hari Jum'at (3/12) sebagai bentuk dukungan anti premanisme terhadap wartawan.

Aksi solidaritas yang diawali dari Kantor Radar Indramayu tersebut, diikuti puluhan wartawan dengan mengusung tulisan kecaman di poster. Puluhan massa aksi menggelar orasinya di sekitaran bunderan kijang. Dalam orasinya, kordinator lapangan, Adun Sastra mengatakan bentuk premanisme yang kerap terjadi kepada wartawan terkait pemberitaan harus ditindak tegas. Siapapun orangnya, jika sudah melakukan ancaman ataupun kekerasan tidak dibenarkan.

"Ada jalurnya ketika ingin meluruskan pemberitaan, bukan dengan mengancam ataupun kekerasan terhadap wartawan," ucap Adun. Pihaknya juga menegaskan, kalangan pers akan selalu kompak ketika ada rekan-rekan yang tersakiti terkait pemberitaan. Sebab, ketika siapapun tidak puas dengan pemberitaan, ada jalurnya yakni hak jawab. Sehingga tidak dengan ancaman maupun kekerasaan.

"Kami meminta, Kapolres Kuningan bisa segera usut tuntas kasus ancaman tersebut. Sehingga menimbulkan efek jera bagi kalangan lainnya, dan kalangan wartawan tidak kembali dilecehkan," ucapnya.

Kalangan pers juga menilai, ancaman yang diucapkan pihak kontraktor terhadap Deden, harus diusut tuntas. Tidak saja melalui mediasi ataupun permintaan maaf, tetapi harus dilakukan jalur hukum. Karena ancaman tersebut tentunya akan berimbas pada psikis seseorang yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam melakukan tugasnya.

"Tindakan ancaman bukan perkara yang kecil, tetapi itu sudah melecehkan profesi wartawan. Maka, kami tegaskan kepada siapapun jika hal tersebut kembali terulang, kami siap melakukan perlawanan," tegas Wawan wartawan Warta Polisi.

Sementara itu, aksi solidaritas tidak saja diikuti seluruh wartawan Radar Indramayu, juga diikuti wartawan lainnya, seperti Kabar Cirebon, Antara, Indosiar, Warta Polisi, Inti Jaya, SKU Demokratis, serta medialainnya. Aksi tersebut juga mendapatkan kawalan pihak kepolisian hingga aksi tersebut berakhir.
Powered by Blogger.