Hilangnya Beras Bulog, DPRD Indramayu Duga Pelaku Lebih dari Satu Orang



Indramayu - Komisi B DPRD Indramayu menduga kasus hilangnya ratusan ton beras dari gudang Krangkeng II Bulog Sub divre Indramayu, melibatkan banyak pihak. Karena itu, mereka mendesak instansi terkait untuk menindak tegas semua pelaku.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Indramayu, Ruslandi, usai melakukan sidak ke gudang Krangkeng II Bulog Sub Divre Indramayu, Jumat (22/10). Selain didampingi semua anggota komisi B, dalam kesempatan itu turut hadir jajaran pimpinan Bulog Sub Divre Indramayu. ‘’Tidak mungkin kalau kasus ini hanya melibatkan satu orang oknum,’’ ujar Ruslandi.

Ruslandi menegaskan, instansi terkait harus membongkar semua oknum yang terlibat dalam kasus tersebut. Tak hanya itu, semua oknum yang terlibat pun harus ditindak tegas, baik secara administrasi maupun hukum. Sementara itu, untuk menghindari terulangnya kasus tersebut, Ruslandi meminta kepada petugas pemeriksa gudang untuk memeriksa secara teliti. Tak hanya bagian luar gudang, pemeriksaan pun harus mencakup semua bagian dalam gudang. ‘’Jika tidak, maka akan berpotensi menimbulkan penyelewengan,’’ tegas Ruslandi.

Selain itu, lanjut Ruslandi, petugas pemeriksa gudang juga harus menyocokkan data administrasi dengan bukti fisik beras yang ada di gudang. Dengan demikian, penyelewengan yang terjadi akan dapat segera terungkap. Lebih lanjut Ruslandi menambahkan, pihaknya juga meminta agar Bulog menambah jumlah petugas pemeriksa gudang. Pasalnya, minimnya tenaga pengawas dapat menjadi celah terjadinya penyelewengan.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Sudarsono, mengaku siap menjalankan semua rekomendasi yang disampaikan para anggota dewan. Dia pun berharap, hal itu dapat mencegah terulangnya kembali kasus serupa. Seperti diketahui, sebanyak 230,8 ton beras yang disimpan di gudang Krangkeng II Bulog Sub Divre Indramayu, hilang. Beras yang setara dengan nilai uang hampir Rp 1,3 miliar tersebut merupakan beras stok 2009. Namun, kasus tersebut baru terungkap dan ditangani aparat penegak hukum.

Berdasarkan informasi dari salah seorang sumber di lingkungan gudang Krangkeng II, raibnya ratusan ton beras itu diduga dilakukan seorang oknum petugas gudang tersebut. Sedangkan modusnya dengan menerapkan ‘sistem gua’. Maksudnya, beras Bulog yang dikemas dalam karung ditumpuk secara rapi mengelilingi bagian dalam gudang. Karenanya, jika dilihat dari luar, isi gudang nampak penuh dengan tumpukan karung beras. Padahal, bagian tengah tumpukan tersebut kosong karena diambil oleh oknum tersebut.

Selain itu, modus lain yang dilakukan pelaku yakni dengan cara nyolok karung beras untuk mengambil sebagian isi beras. Akibatnya, beras yang dimuat dalam kemasan karung berukuran 15 kilogram, ternyata hanya berisi 13-14 kilogram. Tak hanya ditangani secara internal oleh Bulog Jabar, kasus itupun saat ini ditangani Kejari Indramayu. bahkan, pihak Kejari telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. (Rep)
Powered by Blogger.