Ban Pecah, Truk Bermuatan Batu Kapur Terguling Di Lohbener



Indramayu - Truk gandeng K 1766 BD yang bermuatan batu kapur mengalami kecelakaan tunggal akibat ban belakang pecah di Jalan Raya Lohbener desa Kianjaran Pantura Indramayu, Selasa (19/10).

Gandengan truk bagian belakan terbalik setelah sebelumnya sopir Aryanto (33) membantingkan kendaraannya ke arah kiri jalan namun lis jalan terlalu tebal sehingga dirinya lepas kendali.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tunggal tersebut. Namun akibat kecelakaan lalu lintas semua muatan batu kapur yang dibawa dari Kabupaten Rembang menuju Kabupaten Karawang tumpah di tengah jalan sehingga kondisi lalu lintas padat merayap.

Kepadatan kendaraan dapat diurai oleh petugas kepolisian setempat setelah semua batu kapur di evakuasi beserta turk gandeng ke arah median jalan. Hingga pukul 19.00 WIB Selasa sudah teratasi kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta kembali lancar.

Aryanto sopir truk mengaku, kejadian pecah ban belakang sudah biasa terjadi karena beban muatan cukup berat, namun lis jalan terlalu tebal truk gadengan tidak mau mengangkat kejalan raya kembali, akhirnya terbalik beruntung suasana jalan sedang sepi, padahal di Pantura biasanya padat pada pukul 18.00 WIB.

Dikatakannya, jika lis jalan tidak tebal ban belakang bisa kembali kendaraan terhindar dari kecelakaan tunggal tersebut, masih beruntung kernet dan dirinya dapat menyelamatkan diri.

Sementara itu Aiptu Agus Dwi salah seorang petugas Gatur di pantura Indramayu menuturkan, kecelakaan tunggal itu terjadi akibat truk gandengan bermuatan batu kapur dari Kabupaten Rembang yang hendak ke arah Jakarta mengalami pecah ban bagian belakang. "Beruntung kondisi jalan sedang sepi padahal menjelang magrib pantura melalu jalur Lohbener cukup padat, baik kendaraan roda dua juga kendaraan roda empat, bahkan bus malam dari arah Jawa Tengah banyak yang melintas,"katanya.

Dia menambahkan, pihaknya segera mengevakuasi turk gandeng yang terbalik beserta semua muatan, karena jalur pantura semakin malam kondisi lalu lintas padat, terutama tujuan Jakarta.Selain itu meminta keterangan dari sopir turk tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ahmad salah seorang warga Indramayu di lokasi kecelakaan mengaku, jalur Pantura sering terjadi kecelakaan terutama turk gadengan pecah ban, diperkirakan muatan mereka tidak sesuai aturan. Padahal jembatan timbang milik Dinas Perhubungan masih beroperasi. "Mestinya truk gandengan yang bermuatan melebihi ketentuan bisa diselasaikan dan ditindak tegas oleh petugas jembatan timbang, supaya terhindar dari kecelakaan lalu lintas, selain itu jalan pantura cepat rusak,"katanya.

Dia menambahkan, buat apa ada jembatan timbang di Pantura Indramayu kalau tidak berfungsi, truk gandengan bermuatan berat bisa lolos, tuduhan masyarakat menjadi negatif, jangan-jangan hanya tempat pungutan liar, hal itu membebani semua sopir yang melintas. (Ant) / Foto :Ilustrasi
Powered by Blogger.