Senjata Polisi Indramayu Siap Tembak



Indramayu - Insiden penyerangan kelompok teroris terhadap Markas Kepolisian Polsek Hamparan Perak Kab.Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menewaskan tiga anggotanya, membuat jajaran kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, secara khusus memerintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan pengamanan di lingkungan kerja masing-masing, termasuk perintah menyiagakan senjata siap tembak.

Dalam teleconfrence dengan jajarannya, termasuk jajaran Polres Indramayu, Kamis (23/9), Kapolri menyampaikan perintah kewaspadaan bagi setiap anggotanya menyusul insiden penyerangan Mapolsek Hamparan Perak oleh kelompok teroris. Terkait perintah Kapolri, Kapolres Indramayu AKBP Nasri Wiharto menyatakan, jajarannya kini telah melakukan langkah- langkah antisipasi. Di antara langkah itu, kata dia, seluruh anggota yang melaksanakan tugas di setiap Polsek dan di Polres kini dibekali senjata api lengkap.

Nasri juga menjelaskan, senjata api yang disiagakan berupa laras pendek dan laras panjang dengan kondisi siap tembak. Selain itu, langkah lain yang dilakukan adalah dengan menambah personel piket baik di Polres maupun masing-masing Polsek. Serta melakukan kegiatan monitoring lokasi-lokasi yang dianggap rawan gangguan keamanan.

Nasri menambahkan, Kapolri juga memerintahkan agar markas-markas Polsek dan pos polisi yang berada jauh dari permukiman warga meningkatkan status kewaspadaan karena disinyalir menjadi sasaran penyerangan kelompok teroris. "Prisipnya, kami melaksanakan perintah pimpinan untuk mengantisipasi semua kemungkinan terburuk," ungkap Nasri.

Meski begitu, Nasri menjelaskan, kelengkapan senjata yang disiagakan tidak akan mempengaruhi hubungan baik polisi dengan masyarakat. Sebab, kata dia, senjata yang disiagakan di seluruh jajaran itu digunakan untuk memerangi teroris bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Sehingga, meski ada penambahan senjata dan personel, pengawasan melekat terhadap penggunaan senjata dan anggota tetap dilakukan. "Malah menurut saya, senjata yang paling mutahir adalah membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga akan terwujud kerja sama yang baik pula," tukas Nasri.

Sementara itu, berdasarkan pemantauan "PRLM", aksi kekerasana teroris di sejumlah wilayah di Tanah Air, juga dijawab jajaran Polres Indramayu dengan melakukan operasi di seluruh wilayah. Operasi meliputi pemberantasan penyakit masyarakat serta memantau lokasi-lokasi yang dimungkinkan menjaid kegiatan kelompok teroris seperti tempat-tempat yang sepi dan cenderung jauh dari pantauan warga. (sumber)
Powered by Blogger.