Perbaikan Jalur Pantura Indramayu Belum Maksimal



Indramayu - Infrastruktur jalan di Jalur Utama Pantura Indramayu, Jawa Barat menghadapi adanya lonjakan kendaraan saat arus mudik Lebaran 2010 terkesan kurang maksimal.

Pada beberapa titik jalan di Jalur Utama Pantura Indramayu, hingga saat ini masih terdapat jalan yang berlubang. Padahal, jika melihat waktu yang ada, saat ini sudah awal bulan Ramadhan. Berarti, tinggal menghitung hari menghadapi lonjakan arus mudik kendaraan itu.

Kerusakan jalan yang cukup mengganggu kelancaran arus kendaraan bermotor itu terdapat di beberapa wilayah kecamatan. Misalnya Kertasemaya, Jatibarang, Widasari, Losarang, Kandanghaur serta Patrol.

Yang cukup mencolok, kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Tepatnya di sekitar Pasar Tumpah Eretan. Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Beberapa titik permukaan jalan terlihat berlubang. Bahkan ada permukaan jalan yang dibuat menggunakan konstruksi beton itu sekarang patah dan amblas.

Dampak kerusakan jalan itu selain mengganggu kelancaran arus kendaraan pemudik juga dapat mencelakakan pengendara. Utamanya pengendara sepeda motor pada malam hari yang kondisinya gelap. Pengendara motor sering terjatuh karena bannya terperosok masuk patahan beton.

Selain di wilayah Kecamatan Kandanghaur, jalan berlubang di Jalur Utama Pantura Kabupaten Indramayu itu mudah dijumpai di sepanjang wilayah Kecamatan Lohbener, Widasari dan Sukra. Ada juga badan jalan yang permukaannya retak, amblas dan patah seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Losarang, Kertasemaya dan Jatibarang yang menggunakan konstruksi beton.

Pengguna jalan sudah seringkali menyampaikan keluhan mengenai kerusakan ruas jalan di Jalur Pantura itu melalui berbagai media. Akan tetapi aspirasi itu nampaknya sulit dilaksanakan.

Perbaikan pada jalan yang rusak saat ini cenderung menggunakan sistem tambal sulam. Nyaris tak terlihat adanya kegiatan peningkatan jalan. Beberapa titik jalan yang berlubang ditambal secara manual. Menggunakan tenaga manusia. Lubang jalan yang telah diurug aspal itu dipadatkan dengan stamper dan tidak menggunakan mesin penggilas jalan atau stoom wals.

Lalu-lintas kendaraan pemudik tak hanya bakal terhalang oleh masalah klasik seperti kerusakan jalan tapi juga diakibatkan karena adanya pasar-pasar tumpah yang pada hari-hari tertentu keadaannya sangat ramai, sehingga sangat mengganggu.

Sejumlah pasar tumpah yang kerapkali menimbulkan kemacetan lalu-lintas itu adalah pasar tumpah di Jalur Pantura Patrol, Sukra, Eretan, Kandanghaur dan Kertasemaya. Sedangkan pada ruas jalan alternatif yaitu pasar tumpah Bangkir Kecamatan Lohbener dan Karangampel.

Aktifitas warga di sekitar pasar tumpah pada saat memasuki puncak arus mudik itu biasanya melebar hingga menutupi sebagian badan jalan. Pada sekitar pasar tumpah itu sering menjadi tempat parkir atau ngetem awak angkot jenis elf dan tiga perempat termasuk ojek sepeda motor dan becak.

“Saya pikir pada saatnya nanti aparat harus tetap konsisten menjaga di sekitar pasar tumpah. Hal itu dilakukan agar jangan sampai aktifitas para pedagang, pembeli dan penyeberang jalan mengganggu atau memotong arus kendaraan pemudik,” kata Salim, 43 seorang pengendara sedan mengaku dari Bekasi sewaktu dijumpai Pos Kota di SPBU Jumbleng Kecamatan Losarang. (sumber)
Powered by Blogger.