Penculik Anak Gunakan Modus Pecah Ban



Indramayu - Tindak kejahatan penculikan anak yang kian marak termasuk di wilayah Kabupaten Indramayu, di antaranya ada yang menggunakan modus seakan kendaraan pelaku tengah mengalami pecah ban atau mesin mogok. Untuk itu para orang tua diminta lebih waspada dalam mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari tindak kejahatan tersebut.

Hal itu dikemukakan Kepala Kepolisian Resor Indramayu, AKBP Nasri Wiharto melalui Kasat Reskrim AKP Andry Kurniawan kepada, Rabu (16/6). Dengan bersikap lebih waspada, kata Andry, diharapkan dapat lebih membatasi ruang gerak para pelaku penculikan dalam menjalankan aksinya.

"Kami melihat trend tindak kejahatan mengalami kenaikan sebab berdasarkan laporan dari Polsek-Polsek, sejumlah peristiwa upaya penculikan anak telah terjadi. Hal itu cukup mengkhawatirkan dan patut diwaspadai," tandasnya.

Kasus terakhir yang baru terjadi beberapa hari lalu, kata Andry, adalah nyaris diculiknya anak Nono Sudarsono, salah seorang pemilik radio swasta di Kota Indramayu. Saat itu anak Nono dan salah seorang temannya tengah main di lokasi Sport Centre.

Di lokasi yang relatif sepi, tiba-tiba sebuah mobil Suzuki APV bernomor polisi "L" menepi. Lalu salah seorang penumpangnya turun dan mengatakan kepada kedua anak bahwa kendaraannya mengalami kerusakan mesin. Penumpang kendaraan yang tidak dikenal tersebut juga meminta kedua bocah untuk membantu mendorong kendaraan hingga mereka ikut mendorong kendaraan yang dikatakan mogok.

Saat mesin mobil kembali hidup, sang penumpang kendaraan mengajak kedua anak ikut naik. Bahkan saat keduanya menolak, dengan setengah memaksa sambil mengiming-imingi sejumlah uang dimintanya kedua anak untuk ikut. Beruntung keduanya kukuh menolak hingga terhindar dari orang-orang yang diduga pelaku penculik anak.

Kasat Reskrim Andry Kurniawan mengatakan, pada beberapa kejadian lain pelaku juga menggunakan modus seakan-akan kendaraannya mengalami mogok atau pecah ban serta mengajak anak yang diincar untuk menunjukkan lokasi bengkel terdekat. Hingga tanpa sadar anak dapat masuk dalam perangkapnya lalu dibawa kabur.

Terkait dengan beragamnya modus yang digunakan pelaku, Andry mengimbau para orang tua lebih waspada dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak menjadi korban penculikan. "Beri pengertian agar anak tidak gampang menuruti ajakan orang yang tidak dikenalnya atau tergiur oleh iming-iming apapun," ungkapnya. (sumber)
Powered by Blogger.