Difabel Sejak Lahir, Solihun Berhasil Jadi Pendiri Stasiun Radio



Indramayu - Terlahir dengan tubuh yang tidak sempurna, tidak membuatnya patah semangat. Bahkan dengan keterbatasannya itu dia mampu mendirikan sebuah stasiun radio di kawasan Indramayu, Jawa Barat. Dialah A Solihun Iksan.

Pria kelahiran 20 Januari 1973 itu, menamakan radionya Radio AS. Radio yang berdiri sejak tahun 2001 ini bermula dari hobi Solihun yang sejak kecil suka sekali mendengarkan radio. Duduk di atas sebuah kursi roda, dia pun mulai menceritakan perjalanannya mendirikan sebuah radio.

“Sejak kecil mungkin karena kondisi saya yang seperti ini, orang tua tidak mengizinkan main kemana-mana, jauh-jauh, akhirnya saya dibelikan radio biar jadi teman saya. Sejak itulah saya menjadi pendengar setia radio,“ kata Solihun, disela-sela acara Aksi Semangat Indonesia, di Parkir Timur Senayan, Jl Senayan, Jakarta (6/6/2010).

Setelah beranjak dewasa, lanjut Solihun, meskipun kondisinya dipandang sebelah mata oleh orang-orang di lingkungannya, ternyata tetap ada yang sangat bersimpati padanya. Dengan dorongan teman-temannya itulah, akhirnya Solihun pun mendapat dukungan untuk membangun suatu stasiun radio.

“Ya dari semangat dan dukungan teman-teman, saya mulai usaha radio gelap-gelapan tahun 1995, dananya waktu itu cuma Rp 150 ribu. Saya beli antena rinngo, kabel yang dibutuhkan untuk radio seadanya," ujarnya.

Resmi 9 tahun bergerak pada usaha ini, bapak satu orang anak ini telah mampu menggaji 15 orang karyawan. Menurutnya, radio dengan konsep lagu-lagu etnik inipun cukup banyak pendengarnya.

Dari usaha radio ini pula ia bisa menghasilakan omset hingga Rp 150 juta per bulan. Dengan uang itu Solihun pun berhasil menyekolahkan anaknya yang kini duduk di bangku SMP. Dia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mempunyai kondisi sepertinya harus tetap semangat dan tidak berkecil hati.

“Seburuk apapun kondisi kita, kita harus tetap semangat. Hidup itu adalah perjuangan, yang namanya
perjuangan adalah pengorbanan, kalau itu terbaik buat kita, ya kita lakukan dan tunjukkan ke orang lain bahwa tujuan dan konsep kita itu betul,“ pesan dia.

Pria yang sehari-hari aktif mengurus sebuah Madrasah di Indramayu ini pun berharap ke depan, usahanya semakin maju dan keberadaannya menjadi saksi bahwa siapa dan bagaimana pun seseorang terlahir jika ia punya niat dan keinginan pasti bisa melakukan suatu yang bermanfaat. Kepada pemerintah daerah Indramayu, dia juga menyampaikan harapan, jika kelak ada seseorang dengan keadaan fisik yang
sama dengannya dapat diperhatikan.

“Harapan saya kira-kira saya bisa menjadi saksi atau bukti untuk anak dan cucu saya nanti, bahwa bapak atau kakeknya telah berbuat sesuatu. Orang lain yang awalnya mengolok dan mengejek kini mengagumi saya. Dan bagi Pemda saya hendaknya menjadi contoh, jangan malah mengucilkan orang seperti saya,“ pungkasnya dengan mata berbinar.

Solihun merupakan salah satu dari 3 sosok yang terpilih sebagai icon acara Aksi Sehat Indonesia yang diselanggarankan oleh suplemen penangkal lelah. 2 sosok lainn adalah Agung yang merupakan sosok muda pengusaha laundry dan Susi Susanti, mantan atlet bulutangkis Indonesia. (sumber)
Powered by Blogger.