Surplus Lebih dari 3 Juta Ton, Ketersediaan Beras Aman



Indramayu - Ketersedian pupuk dan beras Indonesia memasuki periode akhir 2009 dan awal 2010 dalam posisi aman. Tidak hanya swasembada, Indonesia juga sudah dapat memulai ekspor beras.

"Prediksi El Nino tidak terbukti, produksi pangan kita cukup berlimpah," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Suswono dalam semiloka Pemberdayaan Petani Dalam Rangka Pemantapan Ketahanan Pangan di Indramayu, Jawa Barat, seperti dalam rilis Deptan, Minggu (27/12/2009).

Suswono menambahkan, dalam membangun ketahanan pangan, harus dilihat aspek ketersediaan, keterjangkauan dan kesinambungannya.

"Alhamdulillah, dalam ketiga aspek ini pun Indonesia termasuk baik. Dalam KTT Pangan di Roma, kita banyak mendapat apresiasi. Banyak Negara menyampaikan minatnya untuk belajar dari Indonesia," jelasnya.

Menurut angka ramalan III Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasonal tahun ini naik 5,83% dari angka tetap tahun 2008 atau setara dengan 34-35 juta ton beras.

"Artinya kita surplus lebih dari 3 juta ton. Maka, Indonesia tidak hanya swasembada berkelanjutan. Kita juga sudah mulai mengekspor beras kelas premium," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data BPS, produksi jagung 2009 diperkirakan mencapai 17,62 juta ton pipilan kering atau naik sekitar 8% dibanding capaian tahun 2008. Sedangkan angka ramalan (Aram) III untuk produksi kedelai mencapai 930.852 ton atau naik sekitar 20% dari angka tahun sebelumnya (924.511).

Selain itu, suswono juga memastikan harga pupuk tidak akan naik, minimal sampai akhir Maret 2010. "Pemerintah telah menyediakan pupuk sampai 11 juta ton untuk tahun 2010. Pupuk untuk petani berlimpah," jelasnya. (Detik)
Powered by Blogger.