Kapolres Warning Kontraktor Pembangunan di Jalur Alternatif
Indramayu - Meski masih ada seikit perbaikan, namun jalur utama pantura Indramayu saat ini sudah tak ada masalah dan siap untuk dilalui pemudik. Kendala yang masih sulit diatasi adalah
keberadaan pasar tumpah yang ada hampir di setiap kecamatan yang dilalui pemudik di jalur pantura.
”Jalur utama siap dilalui saat H-7 lebaran. Namun pasar tumpah masih jadi faktor utama yang menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura. Untuk itulah saya meminta kepada para pedagang di lokasi pasar tumpah, agar ikut membantu kelancaran arus mudik dengan tidak berjualan di badan jalan,” kata Kapolres Indramayu AKBP Drs Mashudi SH, didampingi Kasat Lantas AKP Dodi Arahmansyah kepada wartawan, Rabu (26/8).
Kapolres Mashudi juga mengingatkan para kontraktor proyek jalur alternatif di kawasan Indramayu bagian barat (Inbar) untuk segera merampungkan pembangunannya. Paling tidak, pada H-10 lebaran sudah tidak ada lagi aktivitas perbaikan jalan sehingga bisa menekan terjadinya kemacetan.
“Saat ini kami terus melakukan pemantauan terhadap perbaikan di sepanjang jalur alternatif yang berada di wilayah bagian barat. Jalur alternatif hingga saat ini memang kondisinya masih rusak, namun sedang dalam perbaikan,” ungkapnya usai melakukan pantauan di sepanjang jalur pantura Indramayu.
Pihaknya, kata Mashudi, juga sudah mengingatkan sekaligus melayangkan surat kepada para kontraktor proyek pembangunan jalan. Isinya meminta para kontraktor agar secepatnya merampungkan proyek jalur alternatif, sepuluh hari sebelum mudik lebaran. Sebab kalau tidak, arus lalulintas yang melalui jalur alternatif di wilayah barat akan terganggu.
Mashudi menegaskan, persoalan pembangunan jalan memang seolah tidak ada hentinya. Anehnya lagi, kata dia, perbaikan baru dilakukan saat mendekati lebaran. Sehingga kalau tidak dikebut, pastinya arus mudik dan balik lebaran nanti bisa akan sangat terganggu oleh aktivitas perbaikan jalan. ”Pokoknya saya tidak mau melihat ada perbaikan jalan yang tak rampung saat mendekati lebaraan,” tegas mantan Kapolresta Cirebon ini. (RC)
keberadaan pasar tumpah yang ada hampir di setiap kecamatan yang dilalui pemudik di jalur pantura.
”Jalur utama siap dilalui saat H-7 lebaran. Namun pasar tumpah masih jadi faktor utama yang menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura. Untuk itulah saya meminta kepada para pedagang di lokasi pasar tumpah, agar ikut membantu kelancaran arus mudik dengan tidak berjualan di badan jalan,” kata Kapolres Indramayu AKBP Drs Mashudi SH, didampingi Kasat Lantas AKP Dodi Arahmansyah kepada wartawan, Rabu (26/8).
Kapolres Mashudi juga mengingatkan para kontraktor proyek jalur alternatif di kawasan Indramayu bagian barat (Inbar) untuk segera merampungkan pembangunannya. Paling tidak, pada H-10 lebaran sudah tidak ada lagi aktivitas perbaikan jalan sehingga bisa menekan terjadinya kemacetan.
“Saat ini kami terus melakukan pemantauan terhadap perbaikan di sepanjang jalur alternatif yang berada di wilayah bagian barat. Jalur alternatif hingga saat ini memang kondisinya masih rusak, namun sedang dalam perbaikan,” ungkapnya usai melakukan pantauan di sepanjang jalur pantura Indramayu.
Pihaknya, kata Mashudi, juga sudah mengingatkan sekaligus melayangkan surat kepada para kontraktor proyek pembangunan jalan. Isinya meminta para kontraktor agar secepatnya merampungkan proyek jalur alternatif, sepuluh hari sebelum mudik lebaran. Sebab kalau tidak, arus lalulintas yang melalui jalur alternatif di wilayah barat akan terganggu.
Mashudi menegaskan, persoalan pembangunan jalan memang seolah tidak ada hentinya. Anehnya lagi, kata dia, perbaikan baru dilakukan saat mendekati lebaran. Sehingga kalau tidak dikebut, pastinya arus mudik dan balik lebaran nanti bisa akan sangat terganggu oleh aktivitas perbaikan jalan. ”Pokoknya saya tidak mau melihat ada perbaikan jalan yang tak rampung saat mendekati lebaraan,” tegas mantan Kapolresta Cirebon ini. (RC)
Post a Comment