INDRAMAYU - Satu anak buah kapal (ABK) asal Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu bernama Eed Muadin diduga tewas di perairan Muara Gembong Bekasi Jawa Barat setelah perahu yang ditumpanginya sedang pancang jaring diduga ditabrak kapal cargo pada Minggu (14/6).
Insiden ini telah dilaporkan ke Dit Pol Air Metro Jaya pada hari itu juga, namun terhitung sampai Sabtu (4/7) pekan kemarin, telah 20 hari belum ada kejelasan. Demikian dikatakan Rasmadi warga Desa Dadap, Sabtu (4/7) bersama pemilik perahu, Kasidin.
Rasmadi merasa gundah karena merupakan rekan anak buah kapal (ABK) senasib yang satu perahu dengan Eed Muadin (17) dan Taliyan warga Desa Sendang (28), disamping Kusnadi Mardin (37) asal Desa Sendang selaku juru mudi. Mereka berjuang keras pada Minggu (14/6) di perairan Muara Gembong Bekasi menghadapi maut.
Rasmadi menceritakan, sekira pukul 05.00 WIB dini hari Minggu naas, perahu Tekun JY yang ditumpangi tiga rekannya, melaju sejauh kira-kira satu jam perjalanan dari pantai menuju tengah di perairan Muara Gembong. Tatkala perahu sedang memancang jaring untuk mengais ikan, tiba-tiba diterjang kapal cargo berinitial Vk dari arah kiri sehingga kabin cembung kayu perahu sekitar seluas 225 M2, jebol.
|
Akibatnya perahu miring tenggelam dan para penumpang berusaha menyelamatkan diri. Rasmadi, Taliyan dan Kusnadi Mardin tertolong nyawanya berkat diraihnya kambangan dirigen bawaan perahu, kemudian ditolong oleh perahu lain yang kebetulan melintas.
Satu rekannya bernama Eed Muadin, pada saat kejadian sampai sekarang belum juga ditemukan. Diduga kapal cargo tersebut mengambil jalan pintas yang bukan merupakan jalan yang seharusnya dilalui sehingga tidak tahu medan.
Diakui Rasmadi, ia telah mendapat layanan dari Dir Pol Air Metro Jaya berupa tanda terima laporan kehilangan barang berupa KTP, SIM C, uang sebesar Rp50.000 dan HP Nokia 620. Saya dijanjikan, pada tanggal 24 sampai 25 Juni disuruh datang ke kantor karena kapal cargo yang diduga menabrak perahu Tekun JY, akan merapat. Ternyata kapal sudah berangkat lagi, keluh Rasmadi. Ia meminta kejelasan nasib Eed Muadin dan soal pertanggungjawaban peristiwa ditabraknya perahu oleh kapal cargo Vk.
Sejauh ini Darya (50) selaku orang tua Eed Muadin, merasa cemas atas belum jelas nasib anaknya. Kasidin selaku pemilik perahu Tekun JY merasa punya beban moral karena korban tersebut juga adalah saudaranya, disamping kerugian materi yang diperkirakan Rp50 juta. Moga saja Eed ditemukan hidup dan perahu majikan saya mendapat penggantian seperti semula, harap Rasmadi. |
Post a Comment