Seminar Petani dan Festival Benih Indramayu




INDRAMAYU - Indramayu, Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Yayasan Field Indonesia mengadakan Seminar Petani dan Festival Benih dengan tema Keanekaragaman Hayati Pertanian di Desa Menjamin Pangan dan Perikehidupan Petani yang Baik pada tanggal 28 Mei 2009 bertempat di desa Bangkaloa Kecamatan Widasari.

Terdapat beberapa materi yang disampaikan, diantaranya adalah mengenai pemberdayaan hak petani dalam kegiatan pemuliaan, kebutuhan komunikasi petani dengan pihak lain terkait dengan pemanfaatan lahan publik, dan sistem pemasaran petani. yang semua pemakalahnya adalah petani sendiri.

Acara tersebut dibuka oleh Kasubdin Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Bapak H. Takmid. Dalam sambutannya, beliau mengedepankan petani yang mengembangkan penelitian dalam pemuliaan tanaman sehingga bisa diakui oleh pemerintah dengan cara di hak patenkan penemuannya. Disamping itu, beliau menyampaikan bahwa pemerintah Indramayu melalui dinas terkait akan memberikan bantuan kepada kelompok tani yang sudah eksis atau sudah ada aktivitas yang jelas.

Sedangkan ketua panitia Bapak H. Taryana dalam sambutannya mengemukakan bahwa acara yang diadakan kali ini bertujuan untuk memajukan petani dan meningkatkan pendapatan daerah dengan memanfaatkan lahan kosong dengan menanam berbagai macam tanaman. Terlebih dengan cara organik, sebab dengan bertani secara organik akan lebih memuliakan kehidupan makhluk hidup. Dari pihak IPPHTI sendiri diwakili oleh koordinator umum kabupaten Indramayu, Bapak H. Masroni menegaskan tentang pentingnya kreativitas dan sains petani yang disalurkan dalam kegiatan menciptakan benih padi.

Melalui acara ini diharapkan akan terjadi pertukaran informasi diantara peserta yang terdiri dari berbagai macam kelompok tani yang tersebar di wilayah kabupaten Indramayu.

Sebagai contoh, kelompok tani Asri Wijaya desa Karang Layung Kecamatan Sukra akan dengan sukarela berbagi pengalaman tentang keberhasilannya mengembangkan tanaman brokoli di daerah dataran rendah seperti Indramayu ini. Bahkan mereka menawarkan pula berbagai macam peluang usaha yang bisa dicapai melalui usaha pertanian yang mereka kembangkan.

Kemandirian petani juga akan semakin terbina akibat dukungan dari berbagai pihak, seperti halnya dukungan dari Yayasan Field Indonesia yang memfasilitasi terselenggaranya acara tersebut. Yayasan yang selalu concern dengan perkembangan pertanian di Indramayu ini telah begitu dekat para petani.

Dalam acara ini juga dipamerkan berbagai macam hasil pertanian, diantaranya adalah emes hasil persilangan antara emes Nunuk dan emes Malaysia, yang dikembangkan oleh kelompok tani Lamaran desa Nunuk Kecamatan Lelea, brokoli dan jamur merang yang dikembangkan oleh kelompok tani Asri Wijaya desa Karang Layung Kecamatan Sukra, berbagai jenis benih padi hasil persilangan, tanaman apotek hidup, dan lain sebagainya. Terlihat jelas perbedaan antara tanaman yang dikembangkan secara organik dengan non organik, tanaman organik penampilannya lebih menarik dan terlihat ukurannya lebih besar dengan jangka waktu penanaman yang sama.

Semangat para petani dengan diadakannya acara tersebut diharapkan akan benar-benar membawa hasil yang semakin memuaskan berkaitan dengan pengembangan keanekaragaman hayati terutama di daerah Indramayu. Kerjasama dengan pihak-pihak terkait pun akan semakin terbina dengan baik karena terdapat forum yang menyatukan misi mereka masing-masing. Sehingga perikehidupan petani pun akan semakin baik.

Powered by Blogger.