Pekerja anak memproduksi petasan




INDRAMAYU – Razia petasan terus dilancarkan jajaran Polres Indramayu. Setelah Selasa (19/5) menyita satu juta butir petasan di Blok Jembatan Merah Desa Lobener, Indramayu, Rabu (20/5) polisi kembali merazia belasan ribu butir petasan dari Indramayu.

Barang bukti satu juta butir petasan milik Ny. San, 43 warga Desa Telukagung itu diangkut truk E 8135 S dikemudikan Nu, 32. Rencananya petasan itu dikirim ke alamat pemesan di Tangerang. Agar tak meledak, pagi dan sore petugas terpaksa mengguyur air 145 kardus petasan itu di gudang.

“Petasan yang bernilai puluhan juta rupiah itu merupakan barang pesanan dari pedagang di Tangerang. Sayangnya sebelum barang pesanan itu diterima pembeli, keburu ditangkap polisi, kami rugi puluhan juta rupiah,” ujar Ny. San dihubungi Pos Kota, Rabu (19/5).

Menurut Ny. San, petasan itu dibuat 3 bulan terakhir oleh pekerja yang terdiri dari anak-anak dan ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan. Pekerja mendapatkan upah borongan.

Anak-anak menggarap pekerjaan yang tidak berbahaya seperti menggunting kertas, membuat selongsong, membuat sumpal tanah liat. Pekerja dewasa yang mengerjakan pekerjaan cukup berbahaya seperti memasukkan serbuk potasium ke selongsong dan memasang sumbu. Setiap pekerja memperoleh penghasilan Rp12 ribu hingga Rp25 ribu sehari.

Sebelum dikirim, petasan dimasukkan dalam kantong plastik. “Ukuran petasan yang dirazia itu sebetulnya tidak terlalu besar. Jenisnya cabe rawit dan kembang api,” ujarnya.

“Daripada menganggur lumayan membuat petasan buat nambah-nambah pendapatan keluarga,” katanya.

Saat truk pengangkut petasan dicegat polisi Ny. San mengaku shock dan jiwanya merasa terguncang. “Kapok Mas jualan petasan lagi,” imbuhnya.

Sedangkan petasan yang disita Rabu, meski jumlahnya tak sebanyak hasil razia sehari sebelumnya namun efeknya membuat jera para pengusaha petasan di daerah sentra produksi seperti Desa Telukagung, Krasan, Kalimati, Lobener dan Rambatan.

Kini setelah polisi gencar merazia petasan di jalan-jalan, banyak produsen yang menghentikan kegiatan pengiriman ke tempat pemesan. Petasan produksi Indramayu ini setiap tahun membanjiri ibukota dan sekitarnya bahkan sampai ke Sumatera.
Powered by Blogger.