3 Orang tewas akibat DBD di Indramayu




INDRAMAYU - Puluhan pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kab. Indramayu dirawat di sejumlah rumah sakit umum. Bahkan sejak dua hari terakhir, tiga penderita DBD meninggal dunia akibat serangan nyamuk aedes aegypti ini.

Ketiga korban, yaitu Rosilah (18), warga Desa Mangunjaya, Kec. Terisi dan Efendi (12), warga Desa Bogor, Kec. Sukra. Kedua pasien ini meninggal dunia di RSUD M.A. Sentot Patrol, Kab. Indramayu, Senin (25/5). Sedangkan korban lainnya adalah Wahyu (8), warga Blok Bunder, Desa/Kec. Patrol yang meninggal di rumahnya, Minggu (24/5).

Menurut Dirut RSUD M.A. Sentot Patrol, dr. Deden Bonni Koswara, kedua pasien dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Bahkan mereka sudah mengalami pendarahan. Ia menambahkan, dalam kasus ini, diduga korban terlambat mendapatkan penanganan medis sehingga kondisinya melebihi kondisi pasien suspect DBD lainnya.

Dari sejumlah kasus kematian pasien akibat serangan DBD, sebagian besar penyebab utamanya keterlambatan penanganan. Warga kerap menunda pemeriksaan anggota keluarganya yang menunjukkan gejala DBD, seperti demam dan melemahnya kondisi tubuh.

Selain korban meninggal dunia, pasien rawat inap di RSUD MA Sentot Patrol juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Mei ini tercatat 27 pasien DBD yang menjalani perawatan di RS tersebut. Jumlah itu kemungkinan terus bertambah seiring masih terjadinya musim pancaroba.

Hal yang sama terjadi di RSUD Kab. Indramayu. Terhitung dalam satu pekan terakhir, jumlah pasien yang menjalani rawat inap sebanyak 19 orang, sebagian besar balita dan anak-anak.

Dirut RSUD Kab. Indramayu, dr. Dedi Rohendi mengakui adanya tren peningkatan pasien DBD dalam satu pekan terakhir.

Powered by Blogger.