Petugas KPPS Dilarikan ke Rumah Sakit

Kecapaian, Penghitungan Suara Sampai Malam Hari
PATROL
– Kapok!! Itulah kata yang kerap terucap dari mulut kebanyakan petugas penyelenggara Pemilu 2009, yang baru saja selesai digelar kemarin. Entah itu petugas KPPS, PPS bahkan PPK, senada melontarkan keluhan yang sama terkait penyelenggaraan pemilu yang dinilai paling terberat di dunia.
“Bayangkan mas, penghitungan suara saja, baru selesai jam 1 malam. Gimana kita nggak nge-drop?,” keluh salah satu anggota PPS Desa Bugel Kecamatan Patrol, Taufik Pramana, Jumat (10/4) di sekretariatnya.
Pasca penghitungan suara, ungkap Taufik, sebagian besar petugas KPPS dan PPS terkapar sakit. Kebanyakan menderita pegal-pegal, gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam, sampai flu berat. Selain karena tenaga diporsir terlalu berlebihan, juga akibat cuaca yang kurang mendukung.
Bahkan kata dia, beberapa petugas KPPS dilaporkan kondisinya cukup gawat. Sehingga dilarikan ke RS karena sakitnya tak kunjung sembuh. Tentu saja keadan itu merepotkan PPS. “Pelaporan adminstrasi menjadi terkendala. Tapi kami berupaya untuk terus menyelesaikannya,” tambah Taufik.
Menurutnya, pelaksanaan pemilu kali ini sangat berat dibanding sebelumnya. Dia meyakini, untuk pemilihan yang akan datang, minat warga untuk berpartisipasi menjadi petugas penyelenggara pemilu akan jauh menurun. Apalagi, dengan tugas yang berat, honor yang diterima tidak seimbang.
“Setelah pemilu ini, saya dan teman-teman yang lain akan pikir-pikir lagi untuk menjadi anggota PPS pada pemilu nanti,” tandas Taufik yang mengaku pernah beberapa kali menjadi panitia pemilihan baik tingkat desa maupun nasional.
Keluhan senada juga diucapkan Muhidin (28), salah seorang petugas KPPS di TPS 2 Desa Bugel. Dikatakan, sejak persiapan, pelaksanaan hingga pasca pemungutan suara di TPS, benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Yang paling dirasa berat adalah pasca penghitungan yang selesai pada tengah malam. “Yang lain enakan tidur, kita masih ngerjain pengisian formulir berita acara yang bikin puyeng,” ketusnya.
Kendati masih merasa kecapean, dia mengaku tidak sampai harus dibawa ke RS. “Cukup minum jamu, dan istirahat saja di rumah. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa bekerja lagi,” pungkas pria yang sehari-harinya sebagai tukang ojek ini. (kho)
Powered by Blogger.