Tangkapan Sepi TPI Rugi
Tujuh Perahu Nelayan Rusak Diterjang Jetty
Sepanjang musim baratan yang berlangsung sejak awal tahun ini, tujuh perahu nelayan di Desa Sukahaji dan Bugel Kecamatan Patrol, mengalami kerusakan akibat menerjang Jetty (batu pemecah ombak yang menjorok kelaut-red). Tiga rusak berat sehingga tidak bisa dipakai lagi, sedangkan sisanya perlu perbaikan total.
KERUGIAN yang diderita oleh masing-masing pemilik perahu diperkirakan sebesar Rp12 juta disesuaikan taksiran harga perahu saat ini. Jika dikalikan 7 perahu yang rusak, maka total kerugian mencapai Rp84 juta. Jetty sepanjang 200 meter yang terletak di sisi kiri dan kanan muara Kali Bugel itu, menghalangi keluar masuknya perahu nelayan karena sebagian besar tumpukan batu, melorot ketengah kali.
Selain mengakibatkan terjadinya pendangkalan, muara kali Bugel sebagai pintu utama transportasi laut mengalami penyempitan. Parahnya lagi, Jetty yang dibangun sejak tahun 1994 itu saat ini kondisinya rusak berat. Praktis, meskipun musim baratan telah berakhir, nelayan setempat dicekam kekhawatiran bakal mengalami musibah di kawasan muara Kali Bugel.
Kecemasan para nelayan itu mengemuka saat berdialog dengan anggota DPRD Kabupaten Indramayu Drs H Tugyono, pada kegiatan reses masa persidangan I yang berlangsung, kemarin di kediamannya jalan Kongsi Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol.
Dalam kegiatan yang diikuti puluhan tokoh nelayan itu, Winata (50) salah seorang pengurus KUD Mina Sentosa Desa Sukahaji mengatakan, akibat terhambatnya akses keluar masuk perahu, banyak nelayan pendatang yang enggan datang ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) milik KUD-nya.
Secara otomatis, pendapatan KUD melalui lelang di TPI, merosot tajam. Sebab, nelayan pendatang memilih menjual ikannya ke TPI lain. “Jadi kami harapkan, Jetty rusak itu segera diperbaiki dan dilakukan pengerukan kawasan muara Kali Bugel,” harapnya.
Nelayan lainnya menyampaikan, kerusakan Jetty juga akibat kawat pengikat batu banyak yang putus sehingga isinya melorot kemana-mana. Jika tidak secepatnya diperbaiki, dikhawatirkan bebatuan yang lepas dari kawat itu akan diambil oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Menanggapi asipirasi nelayan dan pengurus KUD itu, H Tugyono menjelaskan, pasca terjadinya jatuh korban perahu nelayan yang rusak saat musim baratan, pihaknya sudah mengoncog ke Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu supaya segara melakukan pengerukan muara Kali Bugel.
Secara teknis prosedur, usulan perbaikan akan dibantu. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak berwenang. “Ini utang aspirasi yang terus saya perjuangkan. Dan akan saya kleteki terus terhadap perangkat daerah yang tidak seimbang kepeduliannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan publik di Indramayu ini dapat ditanggapi secara serius,” tegas Tugyono. (kho)
Sepanjang musim baratan yang berlangsung sejak awal tahun ini, tujuh perahu nelayan di Desa Sukahaji dan Bugel Kecamatan Patrol, mengalami kerusakan akibat menerjang Jetty (batu pemecah ombak yang menjorok kelaut-red). Tiga rusak berat sehingga tidak bisa dipakai lagi, sedangkan sisanya perlu perbaikan total.
KERUGIAN yang diderita oleh masing-masing pemilik perahu diperkirakan sebesar Rp12 juta disesuaikan taksiran harga perahu saat ini. Jika dikalikan 7 perahu yang rusak, maka total kerugian mencapai Rp84 juta. Jetty sepanjang 200 meter yang terletak di sisi kiri dan kanan muara Kali Bugel itu, menghalangi keluar masuknya perahu nelayan karena sebagian besar tumpukan batu, melorot ketengah kali.
Selain mengakibatkan terjadinya pendangkalan, muara kali Bugel sebagai pintu utama transportasi laut mengalami penyempitan. Parahnya lagi, Jetty yang dibangun sejak tahun 1994 itu saat ini kondisinya rusak berat. Praktis, meskipun musim baratan telah berakhir, nelayan setempat dicekam kekhawatiran bakal mengalami musibah di kawasan muara Kali Bugel.
Kecemasan para nelayan itu mengemuka saat berdialog dengan anggota DPRD Kabupaten Indramayu Drs H Tugyono, pada kegiatan reses masa persidangan I yang berlangsung, kemarin di kediamannya jalan Kongsi Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol.
Dalam kegiatan yang diikuti puluhan tokoh nelayan itu, Winata (50) salah seorang pengurus KUD Mina Sentosa Desa Sukahaji mengatakan, akibat terhambatnya akses keluar masuk perahu, banyak nelayan pendatang yang enggan datang ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) milik KUD-nya.
Secara otomatis, pendapatan KUD melalui lelang di TPI, merosot tajam. Sebab, nelayan pendatang memilih menjual ikannya ke TPI lain. “Jadi kami harapkan, Jetty rusak itu segera diperbaiki dan dilakukan pengerukan kawasan muara Kali Bugel,” harapnya.
Nelayan lainnya menyampaikan, kerusakan Jetty juga akibat kawat pengikat batu banyak yang putus sehingga isinya melorot kemana-mana. Jika tidak secepatnya diperbaiki, dikhawatirkan bebatuan yang lepas dari kawat itu akan diambil oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Menanggapi asipirasi nelayan dan pengurus KUD itu, H Tugyono menjelaskan, pasca terjadinya jatuh korban perahu nelayan yang rusak saat musim baratan, pihaknya sudah mengoncog ke Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu supaya segara melakukan pengerukan muara Kali Bugel.
Secara teknis prosedur, usulan perbaikan akan dibantu. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak berwenang. “Ini utang aspirasi yang terus saya perjuangkan. Dan akan saya kleteki terus terhadap perangkat daerah yang tidak seimbang kepeduliannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan publik di Indramayu ini dapat ditanggapi secara serius,” tegas Tugyono. (kho)
Post a Comment