Lulusan SMK Nasional Samai Sarjana Geofisika
INDRAMAYU - Komitman untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Indramayu ternyata bukan hanya sebuah slogan atau omong kosong dari pemerintah semata. Pihak swasta di Indramayu juga kini memiliki komitmen yang sama. Salah satunya datang dari SMK Nasional yang terus meningkatkan kualitas lulusannya.
Menurut DR Prihardjo Sanyoto dari Musium Geologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Departemen Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral, SMK Nasional sebagai salah satu sekolah kejuruan pertama di Jawa Barat yang berkonsentrasi pada ilmu pertambangan dan geologi setiap tahun kualitas lulusannya bisa diandalkan dan siap untuk diterima kerja. Bahkan beberapa perusahaan pertambangan berskala nasional kini mencari tenaga menengah yang siap pakai.
Menurut ahli geologi ini, semenjak kemunculannya SMK Nasional terus berada dalam bimbingan lembaganya sebagai upaya untuk mengontrol kualitas lulusannya. Setelah dilakukan tes wawancara dengan siswa kelas III pada Jumat (6/3) kemarin diketahui bahwa para siswa telah mampu menguasai teknik dasar dan juga ilmu terapannya dalam bidang pertambangan dan geologi.
“Saya kaget ketika melakukan tes wawancara untuk mengetahui kemampuan para siswa ternyata mereka sudah pada tahu, padahal mereka belum lulus tapi kemampuannya bisa menyamai seorang Sarjana Geofisika,” ujarnya.
Sementara itu menurut Kepala Sekolah SMK Nasional, Ali Jauhari, SPd, tingginya kualitas lulusan SMK Nasional ini menurutnya wajar sebab selama 3 tahun para siswa terus dibekali dengan berbagai ilmu sesuai dengan jurusannya masing-masing sementara pada tahun terakhir mereka akan mengikuti tugas akhir yang akan ditempatkan diberbagai perusahaan.
Bahkan, pada tahun terakhir itu para siswa akan dilibatkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh P3G. “Setiap tahun kita tugaskan para siswa untuk magang di perusahaan, dan kemudian diikutsertakan pada kegiatan yang dilakukan oleh P3G di berbagai wilayah,” kata Ali.
Kemudian, SMK Nasional baru saja selesai mengirimkan para siswanya ke perusahaan Nikel yang berada di Pulau Sulawesi selama mengikuti tugas itu para siswa diberikan akomodasi dan fasilitas lainnya yang ditanggung oleh perusahaan tersebut.
Dari tugas akhir itu, pihak P3G kini terus melakukan pembinaan dan juga pembelajaran terhadap 5 siswa yang cukup menonjol kemampuannya yakni Topyana, Frinda, Marina, Riyandi, dan Rosikin. “Kelima siswa ini memiliki kemampuan diatas yang lainnya, bahkan menurut P3G mereka bisa disamakan dengan Sarjana Geofisika,” katanya.
Pada kesempatan itu juga baik Ali Jauhari SPd maupun DR Prihardjo Sanyoto mengungkapkan agar komitmen terhadap pendidikan terus muncul maka lulusan SMK Nasional juga diharapkan bisa memiliki akses dari pemerintah untuk terus melanjutkan ke jenjang berikutnya, karena lulusannya sangat langka. (oet)
Menurut DR Prihardjo Sanyoto dari Musium Geologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Departemen Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral, SMK Nasional sebagai salah satu sekolah kejuruan pertama di Jawa Barat yang berkonsentrasi pada ilmu pertambangan dan geologi setiap tahun kualitas lulusannya bisa diandalkan dan siap untuk diterima kerja. Bahkan beberapa perusahaan pertambangan berskala nasional kini mencari tenaga menengah yang siap pakai.
Menurut ahli geologi ini, semenjak kemunculannya SMK Nasional terus berada dalam bimbingan lembaganya sebagai upaya untuk mengontrol kualitas lulusannya. Setelah dilakukan tes wawancara dengan siswa kelas III pada Jumat (6/3) kemarin diketahui bahwa para siswa telah mampu menguasai teknik dasar dan juga ilmu terapannya dalam bidang pertambangan dan geologi.
“Saya kaget ketika melakukan tes wawancara untuk mengetahui kemampuan para siswa ternyata mereka sudah pada tahu, padahal mereka belum lulus tapi kemampuannya bisa menyamai seorang Sarjana Geofisika,” ujarnya.
Sementara itu menurut Kepala Sekolah SMK Nasional, Ali Jauhari, SPd, tingginya kualitas lulusan SMK Nasional ini menurutnya wajar sebab selama 3 tahun para siswa terus dibekali dengan berbagai ilmu sesuai dengan jurusannya masing-masing sementara pada tahun terakhir mereka akan mengikuti tugas akhir yang akan ditempatkan diberbagai perusahaan.
Bahkan, pada tahun terakhir itu para siswa akan dilibatkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh P3G. “Setiap tahun kita tugaskan para siswa untuk magang di perusahaan, dan kemudian diikutsertakan pada kegiatan yang dilakukan oleh P3G di berbagai wilayah,” kata Ali.
Kemudian, SMK Nasional baru saja selesai mengirimkan para siswanya ke perusahaan Nikel yang berada di Pulau Sulawesi selama mengikuti tugas itu para siswa diberikan akomodasi dan fasilitas lainnya yang ditanggung oleh perusahaan tersebut.
Dari tugas akhir itu, pihak P3G kini terus melakukan pembinaan dan juga pembelajaran terhadap 5 siswa yang cukup menonjol kemampuannya yakni Topyana, Frinda, Marina, Riyandi, dan Rosikin. “Kelima siswa ini memiliki kemampuan diatas yang lainnya, bahkan menurut P3G mereka bisa disamakan dengan Sarjana Geofisika,” katanya.
Pada kesempatan itu juga baik Ali Jauhari SPd maupun DR Prihardjo Sanyoto mengungkapkan agar komitmen terhadap pendidikan terus muncul maka lulusan SMK Nasional juga diharapkan bisa memiliki akses dari pemerintah untuk terus melanjutkan ke jenjang berikutnya, karena lulusannya sangat langka. (oet)
Post a Comment