Belajar Dunia Broadcast

ATVLSI Uji Kompetensi Siswa SMKN 1 Anjatan
Mengacu SK BNSP nomor 1549 tahun 2009, sebanyak 15 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Anjatan mengikuti uji kompetensi keahlian pada program studi keahlian teknik broadcasting, khususnya kompetensi keahlian teknik produksi dan penyiaran program pertelevisian. Uji kompetensi berlangsung selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu (16-18/3).

MATA ujian yang dilaksanakan meliputi cara penulisan naskah, teknik penyutradaraan, penataan artistik, penataan kamera dan teknik editing. Para siswa diuji oleh dua kelompok penguji, yaitu penguji internal terdiri dari dua orang guru produktif broadcasting dan kelompok penguji eksternal dari Afiliasi TV Lokal Seluruh Indonesia (ATVLSI) yang diketuai oleh Agus SP, dengan anggota Nuril M Nasir Direktur Produksi AN TV dan Galih Firdaus Direktur Eksekutif SBCTV.
Kepala SMKN 1 Anjatan Drs Ece Rahmat Rustanda menjelaskan, para siswa peserta ujian mengambil praktik ujian paket 1. Yaitu pembuatan iklan layanan masyarakat yang dilaksanakan di dalam dan di luar studio dengan rentang waktu pembuatan produksi selama 24 jam.
Memanfaatkan enam jam di hari pertama, peserta diberi kesempatan untuk merancang desain produk yang berisi rencana kerja, tema, sinopsis, treatment dan skenario. Untuk hari kedua dengan waktu selama 8 jam, peserta harus membuat desain produk yang berisikan pra produksi, produksi, pasca produksi, dan eksekusi di lapangan atau shooting.
Sementara di hari ketiga disediakan waktu selama 10 jam bagi para peserta uji kompetensi untuk mempresentasikan hasil karya sesuai dengan jobdesnya para kru. “Alhamdulillah, pelaksanaan uji kompetensi berjalan lancar, bahkan tim penguji sendiri mengaku puas dari hasil yang dicapai oleh para peserta,” ujar Ece, Kamis (19/3) di ruang kerjanya.
Seperti yang disampaikan Ketua Tim Penguji Eksternal Agus SP yang juga General Manajer ATVLSI. Dikatakan, pihaknya merasa kagum dan rasa iri terhadap para siswa SMKN 1 Anjatan yang diluar dugaan memiliki komptensi dan keahlian sebagai seorang broadcast.
“Di Jakarta saja belum ada sekolah yang menerapkan kurikulum production besd training, dimana dalam kegiatan pembelajarannya para siswa langsung aplikatif mengelola studio dan pemancar televisi. Sehingga mereka paham betul tentang teknik videografi maupun editing, sekaligus mampu memproses gambar dan suara digital raw material serta menyunting gambar dan suara sesuai dengan brief. Hasil final dari proses editing mereka, mampu membuat file master sebuah film,” papar Ece menirukan ucapan Agus.
Termasuk juga dalam teknik penulisan naskah. Para siswa dinilai memahami betul tentang basic story, sinopsis dan reatment. Kekaguman para penguji tak hanya sampai disitu.
Dilanjutkan Ece, dalam teknik penyutradaraan, peserta ujian sudah mampu mengaplikasikan fungsi sutradara dalam produksi multi camera system. Sedangkan dalam teknik artistik, mereka rata-rata sudah bisa membuat setting dan properti untuk layar kaca.
Pada kesempatan itu pula, Ketua ATVLSI menawarkan kerjasama kepada SBCTV SMKN 1 Anjatan untuk membuat program nusantara yang mengambil seting budaya dari berbagai daerah di Indonesia yang hasilnya nanti akan disiarkan di 46 stasiun pemancar TV lokal Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Ditambahkan Ece, setelah sukses menggelar uji kompetensi program studi keahlian teknik broadcasting, pihaknya akan melaksanakan uji kompetensi untuk program keahlian akomodasi perhotelan yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Maret mendatang.
Tim penguji didatangkan dari Indonesian House Kiper Asosiation (IHKA), dengan konsentrasi kompetensi pada room division. Meliputi menyiapkan kamar untuk tamu, membersihkan lokasi atau area dan peralatan, menerima serta memproses reservasi, menyediakan layanan akomodasi reception, layanan porler, menangani liner dan pakaian tamu. (kho)
Powered by Blogger.