Siswa Belajar di Rumah

Hujan Deras, SMPN 2 Kandanghaur Kebanjiran
KANDANGHAUR
-Banjir masih terus melanda wilayah Kecamatan Kandanghaur, kemarin. SMP Negeri 2 Kandanghaur pun terpaksa meliburkan siswa-siswinya karena seluruh bangunan sekolah terendam air.

Gedung sekolah yang diapit lahan sawah dan jalan raya Kemped Desa Wirakanan itu, tak bisa digunakan untuk melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar (KBM). Pasalnya, seluruh ruang kelas kemasukan air setinggi 50 centimeter.
Pantauan Radar, seluruh bagian sekolah baik di halaman maupun ruangan kelas semuanya terendam air. Kantor kepala sekolah (Kepsek), ruang guru, OSIS, perpustakaan, laboratorium, bahkan musala yang berada di depan kampus, tak luput dari sergapan banjir.
Kondisi sekolah pun sepi. Tidak ada satu pun murid yang tampak. Hanya beberapa guru dan petugas kebersihan yang sibuk membersihkan lantai ruangan yang bercampur lumpur. Kendati demikian, seluruh dokumen, buku-buku pelajaran maupun inventaris sekolah, masih bisa diselamatkan.
Saat banjir menyergap, pihak sekolah terpaksa mengintruksikan para siswa untuk sementara waktu belajar di rumah. Kejadian itupun langsung dilaporkan kepada Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Indramayu.
Pembantu Kepala Sekolah (PKS) SMPN 2 Kandanghaur, Heryadi SPd mengatakan, puncak genangan air terjadi pukul 05.00. Waktu itu ketinggian air baru mencapai 10 cm. Namun menjelang pukul 07.00 di saat para siswa sudah datang ke sekolah, ketingian air naik setinggi dengkul orang dewasa. “Jadi terpaksa para siswa diintruksikan untuk belajar di rumahnya masing-masing,” katanya.
Menurut Heryadi, masuknya air ke dalam sekolah karena jarak yang sangat dekat antara areal pesawahan dan sungai irigasi dengan gedung sekolah. Apalagi, ketinggian tanah areal sekolah lebih rendah dibanding lahan sawah dan sejajar dengan sungai.
Saat intensitas hujan tinggi, sungai meluap dan air sawah menggelontor masuk ke areal sekolah. “Ini sudah dua kali terjadi selama musim penghujan,” ungkapnya.
Biasanya, lanjut Heryadi, banjir akan surut dalam beberapa jam. Saat itulah para guru, murid dan petugas sekolah kembali ke kampus untuk melaksanakan aksi kebersihan. “Kita ajak siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah untuk membersihkan ruangan. Jadi, besoknya, ruangan belajar sudah bisa lagi digunakan. Itupun kalau hujan berhenti. Kalau malah hujan masih turun deras, sudah pasti sekolah terendam terus,” pungkasnya pasrah. (kho)
Powered by Blogger.