Cegah Trafiking, Waspadai Iming-iming Jutaan Rupiah
TP PKK Gencar Sosialisasi Bahaya Perdagangan Orang
Perdagangan manusia atau trafiking masih mengancam di sekitar kita. Untuk itulah semua harus waspada terhadap praktek trafiking yang kerap memakan korban anak-anak di bawah umur. Kabupaten Indramayu adalah salah satu daerah yang menjadi sasaran empuk para pelaku trafiking di Jawa Barat. Bagaimana upaya penanganannya?
LAPORAN: UTOYO PRIE ACHDI DARI PASEKAN
MENURUT Dr Lilis dari TP PKK Kabupaten Indramayu, jika ada yang menawari pekerjaan tapi belum jelas kebenarannya, maka perlu diwaspadai. Sebab bisa saja hal itu adalah jebakan untuk menjerat korban trafiking.
“Apalagi ada yang memberikan iming-iming uang jutaan rupiah, sementara pekerjaan yang dijanjikan masih belum jelas, maka ini harus kita waspadai,” tandas Dr Lilis saat sosialisasi pencegahan trafiking di Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Rabu (25/2).
Dikatakannya, selama ini banyak orangtua korban trafiking yang terbuai ketika diiming-imingi uang. Mereka baru sadar saat anak-anaknya menderita karena ternyata telah menjadi korban trafiking. Ia berharap kepada para orang tua terutama yang memiliki anak gadis agar lebih berhati-hati. Jangan hanya memikirkan materi, tetapi nantinya malah mengorbankan anak.
Sementara Ketua TP PKK Kecamatan Pasekan, Ros Susyadi menyampaikan materi tentang bahaya penyakit demam berdarah (DBD) maupun flu burung. Dikatakannya, penyakit demam berdarah tidak bisa disembuhkan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan cara pencegahan yaitu melakukan 3M, menguras bak mandi, membersihkan sarang nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Apabila ada yang mengalami demam tinggi harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, karena penyakit DBD harus cepat ditangani,” tandas Ros.
Sementara untuk mencegah penyakit flu burung (avian influenza), Ros menghimbau kepada masyarakat yang memelihara unggas agar berhati-hati. Dikatakannya, apabila ada unggas mati mendadak secara masal harus segera melapor ke desa atau kecamatan agar bisa segera dilakukan pemeriksaan.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari anggota PKK tingkat kecamatan dan desa, serta para kuwu dan perangkat desa. (*)
Perdagangan manusia atau trafiking masih mengancam di sekitar kita. Untuk itulah semua harus waspada terhadap praktek trafiking yang kerap memakan korban anak-anak di bawah umur. Kabupaten Indramayu adalah salah satu daerah yang menjadi sasaran empuk para pelaku trafiking di Jawa Barat. Bagaimana upaya penanganannya?
LAPORAN: UTOYO PRIE ACHDI DARI PASEKAN
MENURUT Dr Lilis dari TP PKK Kabupaten Indramayu, jika ada yang menawari pekerjaan tapi belum jelas kebenarannya, maka perlu diwaspadai. Sebab bisa saja hal itu adalah jebakan untuk menjerat korban trafiking.
“Apalagi ada yang memberikan iming-iming uang jutaan rupiah, sementara pekerjaan yang dijanjikan masih belum jelas, maka ini harus kita waspadai,” tandas Dr Lilis saat sosialisasi pencegahan trafiking di Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Rabu (25/2).
Dikatakannya, selama ini banyak orangtua korban trafiking yang terbuai ketika diiming-imingi uang. Mereka baru sadar saat anak-anaknya menderita karena ternyata telah menjadi korban trafiking. Ia berharap kepada para orang tua terutama yang memiliki anak gadis agar lebih berhati-hati. Jangan hanya memikirkan materi, tetapi nantinya malah mengorbankan anak.
Sementara Ketua TP PKK Kecamatan Pasekan, Ros Susyadi menyampaikan materi tentang bahaya penyakit demam berdarah (DBD) maupun flu burung. Dikatakannya, penyakit demam berdarah tidak bisa disembuhkan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan cara pencegahan yaitu melakukan 3M, menguras bak mandi, membersihkan sarang nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Apabila ada yang mengalami demam tinggi harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, karena penyakit DBD harus cepat ditangani,” tandas Ros.
Sementara untuk mencegah penyakit flu burung (avian influenza), Ros menghimbau kepada masyarakat yang memelihara unggas agar berhati-hati. Dikatakannya, apabila ada unggas mati mendadak secara masal harus segera melapor ke desa atau kecamatan agar bisa segera dilakukan pemeriksaan.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari anggota PKK tingkat kecamatan dan desa, serta para kuwu dan perangkat desa. (*)
Post a Comment