Jalan Rusak, PLTU Tak Beri Kompensasi
HAURGEULIS–Disebut-sebut sebagai biang penyebab kerusakan jalan di sejumlah wilayah eks kawedanan Haurgeulis, proyek PLTU ternyata tidak memberikan kompensasi apapun kepada masyarakat sekitar maupun Pemkab Indramayu. Padahal, kerusakan jalan yang ditimbulkan akibat hilir mudik kendaraan berat proyek PLTU telah menyebabkan kerugian banyak pihak.
Tidak hanya masyarakat luas. Pengusaha angkutan umum, pedagang kecil dan usaha niaga juga terkena imbasnya. Bukan itu saja, lantaran jalan rusak, juga telah menelan korban jiwa tidak sedikit. Kerusakan jalan paling parah tampak terlihat di jalur Patrol-Anjatan sepanjang 5 kilometer. Jalan mulus hampir sulit dijumpai. Lubang menganga, permukaan aspal bergelombang, membuat lalu lintas kendaraan menjadi terhambat.
Kondisi serupa juga terlihat di jalan Sukra-Anjatan sepanjang 4 kilometer. Jalan tersebut semula mulus. Lantaran jalan Patrol-Haurgeulis rusak sehingga sulit dilalui, jalur mobil proyek pindah kejalur itu. Akibatnya bisa ditebak. Lama-kelamaan jalan itu sama parahnya dengan jalur Patrol dan Haurgeulis.
Mobil proyek PLTU yang mengangkut bahan material seperti batu serta pasir tidak pernah berhenti beraktivitas baik siang maupun malam. Dan itu sudah berlangsung selama hampir dua tahun. Imbasnya benar-benar membuat warga kesal.
Kepala Cabang Dinas (KCD) PU Bina Marga Haurgeulis, T Suparto mengatakan, Pemkab Indramayu melalui Dinas PU Bina Marga akan segera melaksanakan perbaikan jalan yang rusak melalui alokasi dana peningkatan jalan tahun anggaran 2009.
Jalan sepanjang 5 kilometer rencananya dihotmik. Sedangkan 600 meter jalan yang kondisi tanahnya labil, akan dibeton. Jalan–jalan kabupaten lainnya juga akan segera diperbaiki. “Waktunya belum dipastikan. Insya Allah, sekitar April pekerjaan perbaikan secepatnya dilaksanakan,” ungkap Suparto kepada Radar, Rabu (7/1).
Diakuinya, penyebab kerusakan jalan diakibatkan karena frekuensi pengguna lalu lintas sangat tinggi. Dibanding wilayah lain, jalan Patrol-Haurgeulis dan jalan kabupaten di wilayah Kabupaten Indramayu Bagian Barat (IBB) merupakan jalur ekonomi, niaga dan pertanian modern yang mengalami peningkatan sangat pesat. “Termasuk jalur industri dimana berdiri pembangunan proyek skala besar seperti PLTU di Sukra,” katanya.
Sejauh ini, pihaknya terus berupaya melakukan rehabilitasi jalan rusak meskipun dananya terbatas dan tidak seimbang dengan nilai kerusakan yang terjadi dilapangan.
“Minimal untuk memperlancar arus lalu lintas saja,” ujarnya.
Suparto membenarkan, selama ini proyek PLTU sama sekali tidak memberikan kompensasi apapun untuk membantu perbaikan jalan Patrol-Haurgeulis dan jalan-jalan kabupaten lainnya. “Pihak berwenang akan mengajukan proposal kepada PLTU supaya ikut bertanggung jawab bersama-sama melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak akibat aktivitas mobil proyek,” tegasnya. (kho)
Tidak hanya masyarakat luas. Pengusaha angkutan umum, pedagang kecil dan usaha niaga juga terkena imbasnya. Bukan itu saja, lantaran jalan rusak, juga telah menelan korban jiwa tidak sedikit. Kerusakan jalan paling parah tampak terlihat di jalur Patrol-Anjatan sepanjang 5 kilometer. Jalan mulus hampir sulit dijumpai. Lubang menganga, permukaan aspal bergelombang, membuat lalu lintas kendaraan menjadi terhambat.
Kondisi serupa juga terlihat di jalan Sukra-Anjatan sepanjang 4 kilometer. Jalan tersebut semula mulus. Lantaran jalan Patrol-Haurgeulis rusak sehingga sulit dilalui, jalur mobil proyek pindah kejalur itu. Akibatnya bisa ditebak. Lama-kelamaan jalan itu sama parahnya dengan jalur Patrol dan Haurgeulis.
Mobil proyek PLTU yang mengangkut bahan material seperti batu serta pasir tidak pernah berhenti beraktivitas baik siang maupun malam. Dan itu sudah berlangsung selama hampir dua tahun. Imbasnya benar-benar membuat warga kesal.
Kepala Cabang Dinas (KCD) PU Bina Marga Haurgeulis, T Suparto mengatakan, Pemkab Indramayu melalui Dinas PU Bina Marga akan segera melaksanakan perbaikan jalan yang rusak melalui alokasi dana peningkatan jalan tahun anggaran 2009.
Jalan sepanjang 5 kilometer rencananya dihotmik. Sedangkan 600 meter jalan yang kondisi tanahnya labil, akan dibeton. Jalan–jalan kabupaten lainnya juga akan segera diperbaiki. “Waktunya belum dipastikan. Insya Allah, sekitar April pekerjaan perbaikan secepatnya dilaksanakan,” ungkap Suparto kepada Radar, Rabu (7/1).
Diakuinya, penyebab kerusakan jalan diakibatkan karena frekuensi pengguna lalu lintas sangat tinggi. Dibanding wilayah lain, jalan Patrol-Haurgeulis dan jalan kabupaten di wilayah Kabupaten Indramayu Bagian Barat (IBB) merupakan jalur ekonomi, niaga dan pertanian modern yang mengalami peningkatan sangat pesat. “Termasuk jalur industri dimana berdiri pembangunan proyek skala besar seperti PLTU di Sukra,” katanya.
Sejauh ini, pihaknya terus berupaya melakukan rehabilitasi jalan rusak meskipun dananya terbatas dan tidak seimbang dengan nilai kerusakan yang terjadi dilapangan.
“Minimal untuk memperlancar arus lalu lintas saja,” ujarnya.
Suparto membenarkan, selama ini proyek PLTU sama sekali tidak memberikan kompensasi apapun untuk membantu perbaikan jalan Patrol-Haurgeulis dan jalan-jalan kabupaten lainnya. “Pihak berwenang akan mengajukan proposal kepada PLTU supaya ikut bertanggung jawab bersama-sama melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak akibat aktivitas mobil proyek,” tegasnya. (kho)
Post a Comment