Lokasi Semburan Lumpur Di-police Line
KARANGAMPEL,
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepolisian Resort Indramayu telah memasang police line di sejumlah lokasi semburan gas liar yang dianggap berbahaya di Desa Dukuhjeruk, Kecamatan Karangampel. Menurut penuturan warga setempat, police line tersebut dipasang Jum’at (9/5) siang oleh sejumlah petugas.
Dengan dipasangnya police line tersebut, maka warga tidak lagi berani mendekat ke sejumlah titik semburan yang diangap berbahaya itu. “Setelah dipasang garis polisi kami memang tidak lagi berani mendekat ke lokasi semburan, karena takut ada apa-apa,” ujar Suhaedi (43), warga setempat.
Sementara Pertamina EP Region Jawa mulai mendatangkan alat berat dan peralatan pengeboran di sekitar lokasi semburan gas liar yang tidak jauh dari Kompleks Pertamina Mundu Karangampel, kemarin.
Sejumlah alat berat dan perangkat pengeboran tersebut didatangkan Pertamina dari lapangan Tambun Bekasi dan Kedungdawa. Peralatan tersebut akan digunakan untuk melakukan penelitian terhadap semburan gas liar yang terjadi di sekitar sumur gas JTB 192.
Tim yang diterjunkan dari Pertamina Rig Drilling Service dan Mitra Kerja Pertamina ini akan melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap pipa saluran sumur gas pada kedalaman enam ratus meter. Pertamina belum dapat memastikan munculnya semburan gas liar di areal persawahan milik petani Desa Dukuhjeruk, terkait keberadaan sumur yang akan dilakukan perbaikan.
Pengawas Rig Service PT Pertamina Fild Jatibarang, MP Saing mengatakan, pengecekan terhadap sumur gas ini membutuhkan waktu paling cepat lima belas hari kerja.
“Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya semburan gas liar yang terjadi di sekitar sumur gas JTB 192,” tandas MP Saing.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepolisian Resort Indramayu telah memasang police line di sejumlah lokasi semburan gas liar yang dianggap berbahaya di Desa Dukuhjeruk, Kecamatan Karangampel. Menurut penuturan warga setempat, police line tersebut dipasang Jum’at (9/5) siang oleh sejumlah petugas.
Dengan dipasangnya police line tersebut, maka warga tidak lagi berani mendekat ke sejumlah titik semburan yang diangap berbahaya itu. “Setelah dipasang garis polisi kami memang tidak lagi berani mendekat ke lokasi semburan, karena takut ada apa-apa,” ujar Suhaedi (43), warga setempat.
Sementara Pertamina EP Region Jawa mulai mendatangkan alat berat dan peralatan pengeboran di sekitar lokasi semburan gas liar yang tidak jauh dari Kompleks Pertamina Mundu Karangampel, kemarin.
Sejumlah alat berat dan perangkat pengeboran tersebut didatangkan Pertamina dari lapangan Tambun Bekasi dan Kedungdawa. Peralatan tersebut akan digunakan untuk melakukan penelitian terhadap semburan gas liar yang terjadi di sekitar sumur gas JTB 192.
Tim yang diterjunkan dari Pertamina Rig Drilling Service dan Mitra Kerja Pertamina ini akan melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap pipa saluran sumur gas pada kedalaman enam ratus meter. Pertamina belum dapat memastikan munculnya semburan gas liar di areal persawahan milik petani Desa Dukuhjeruk, terkait keberadaan sumur yang akan dilakukan perbaikan.
Pengawas Rig Service PT Pertamina Fild Jatibarang, MP Saing mengatakan, pengecekan terhadap sumur gas ini membutuhkan waktu paling cepat lima belas hari kerja.
“Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya semburan gas liar yang terjadi di sekitar sumur gas JTB 192,” tandas MP Saing.
Post a Comment