Semburan Gas Muncul di Indramayu


INDRAMAYU,
Warga Blok Bendungan, Desa Dukuh Jeruk, Kec. Karangampel, Kab. Indramayu, dikejutkan oleh penemuan ratusan titik semburan lumpur dan gas di areal persawahan milik mereka. Fenomena alam yang ditemukan warga itu lokasinya berada di dekat sumur minyak existing JTB 192 berdekatan dengan kompleks PT Pertamina EP Region Jawa, Mundu.

Pemantauan di lokasi temuan semburan gas dan lumpur, di Blok Bendungan, Desa Dukuh Jeruk, Senin (21/4), terdapat ratusan sumber semburan di areal persawahan warga setempat. Temuan itu mengundang kecemasan warga, dengan bercermin pada kasus Lumpur Lapindo. Apalagi pihak berwenang, baik Pertamina maupun aparat kepolisian, masih belum bisa memastikan penyebab munculnya semburan lumpur dan gas tersebut. Namun, pihak Pertamina menyatakan, warga sebaiknya tidak mendekati lokasi semburan karena dinilai berbahaya.

Menurut Misda (38), salah seorang petani setempat, semburan pertama kali ditemukan oleh sejumlah warga yang akan memanen tanaman padi di lokasi tersebut. Namun saat datang ke lokasi persawahan, mereka dikejutkan oleh munculnya gelembung-gelembung udara dari bawah batang padi disertai bau menyengat.

"Setelah dilihat, ternyata keanehan itu tidak hanya ada di satu lokasi. Jumlahnya banyak dan mengeluarkan bau tidak enak. Malah, di beberapa lokasi ada yang sudah mengeluarkan lumpur," kata Misda.

Adanya temuan itu, kata Rusdi (40), petani lainnya, membuat takut penduduk setempat. Alasannya, beberapa titik semburan ternyata mengeluarkan lumpur dan suara gemuruh mirip tiupan gas. Selain itu, semburannya terus membesar dan mengeluarkan lumpur panas.

Sejumlah warga melakukan uji coba dengan cara mendekatkan api ke lubang semburan yang rata-rata berdiameter 20 cm karena merasa penasaran. Saat api didekatkan, semburan menjadi semakin membesar. Akibatnya, warga tidak ada yang berani mendekat. "Kami juga takut semburan gas dan lumpur ini semakin parah, berkembang seperti kasus Lumpur Lapindo di Jawa Timur," kata warga lainnya.

Powered by Blogger.