Suhu Panas Ekstrem Melanda Indramayu, BMKG Catat Mencapai 37,8 Derajat Celcius


Indramayu - Cuaca panas ekstrem tengah melanda wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, suhu udara di wilayah Ciayumajakuning kini tercatat mencapai 37,8 derajat Celcius, angka yang tergolong tinggi untuk wilayah pantai utara Jawa Barat.

Menanggapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas berat di luar ruangan, terutama pada pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, guna mencegah dehidrasi serta menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar.

Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Sutrisno, menjelaskan bahwa fenomena cuaca panas ini merupakan bagian dari proses alami gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun.

“Saat ini posisi matahari sedang bergeser ke arah selatan ekuator. Pergeseran tersebut membuat sinar matahari terasa lebih terik di wilayah-wilayah tropis seperti Indonesia,” ujar Sutrisno.

Ia menambahkan, meski merupakan peristiwa tahunan yang lazim terjadi menjelang peralihan musim hujan, masyarakat tetap diminta waspada terhadap dampak paparan panas berlebih, terutama bagi anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menuturkan bahwa tren cuaca panas ini telah berlangsung sejak Januari hingga Oktober 2025 dan diperkirakan mencapai puncaknya pada pertengahan Oktober hingga awal November 2025.

“Fenomena ini bukanlah gelombang panas atau heatwave seperti di beberapa negara lain. Suhu tinggi ini terjadi karena posisi matahari berada di sekitar garis ekuator, sehingga pancaran sinarnya langsung mengenai permukaan bumi tanpa banyak penghalang,” jelas Fuad.

Menurut BMKG, suhu panas ekstrem dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, antara lain menyebabkan dehidrasi, heat stroke, sakit kepala, hingga iritasi kulit akibat paparan sinar matahari langsung. Selain itu, kondisi udara yang kering juga dapat meningkatkan risiko ISPA dan DBD akibat turunnya daya tahan tubuh.

Sebagai langkah antisipatif, BPBD Indramayu mengimbau masyarakat untuk:

  • Perbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama saat siang hari.
  • Gunakan pelindung tubuh seperti topi, payung, atau pakaian lengan panjang.
  • Batasi aktivitas fisik berat di luar ruangan.
  • Gunakan kipas angin atau pendingin ruangan (AC) untuk menjaga suhu tetap nyaman di dalam rumah.

Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, BPBD berharap masyarakat dapat tetap sehat dan beraktivitas dengan aman di tengah cuaca panas ekstrem yang masih berpotensi berlanjut hingga awal November.


PANDAWA INTERNET INDRAMAYU



Powered by Blogger.