Densus 88 Amankan 4 Orang Terduga Teroris di Tiga Wilayah Indramayu
Indramayu - Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap empat orang terduga teroris di tiga lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Indramayu, Sabtu (14/7/2018) malam. Penangkapan dilakukan di wilayah Kecamatan Anjatan, Eretan dan Haurgeulis. Sejumlah barang bukti ikut dibawa oleh petugas.
Di kawasan Anjatan, Densus 88 mengamankan bapak dan anak yakni AS (43) dan IIB (16). Keduanya ditangkap di bengkel motor mereka yang ada di Jalan Raya Anjatan, Blok Bernuk.
Dilansir pikiran-rakyat.com, dalam penangkapan itu dikerahkan juga satu unit mobil penjinak bom. Lokasi bengkel milik terduga teroris berada tepat di sisi jalan raya dan jaraknya hanya sekitar 200 meter dari kantor Polsek Anjatan.
Saat terjadi penangkapan, arus lalu lintas di sekitar lokasi pun sempat tersendat. Ditambah warga berkerumum ingin menyaksikan proses penangkapan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, IIB dikenal oleh warga setempat berprofesi sebagai montir sepeda motor. Sehari-hari ia bekerja di bengkel tersebut.
Karmini ketua RT setempat menuturkan, tidak ada hal mencurigakan yang ditunjukkan oleh IIB. Layaknya remaja seusianya, IIB menjalani kehidupan biasa-biasa saja.
“Anaknya enggak sekolah setahu saya. Dia sudah kerja. Waktu diamankan, saya enggak tahu jam berapa. Saya cuma disuruh lihat barang yang diamankan saja,” ujarnya.
Menurut Karmini, sejumlah barang yang diamankan Densus 88 di antaranya lumpang, cobek, sangkur, dan kawat tembaga. “Itu saja sih, engga ada yang lain,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bapak dan anak tersebut memang merupakan warga asli setempat. Selain hal itu tak ada informasi tambahan yang diketahui oleh Karmini. “Bengkelnya punya sendiri,” katanya.
Tempat kedua dan ketiga
Penangkapan kedua dilakukan di Kecamatan Haurgeulis. Densus 88 mengamankan R (30) di sebuah rumah kontrakan yang ada di wilayah Blok Sukajadi.
Ketika ditangkap R tengah beristirahat. R pun langsung diboyong oleh petugas untuk dimintai keterangan. Belum diketahui apa peran dari masing-masing terduga teroris yang diamankan oleh petugas Densus 88 itu.
Terakhir Densus 88 mengamankan M (39) warga Desa Kertawinangun, Eretan. M yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang asongan itu langsung dibawa oleh petugas.
Talim, ayah dari M mengaku dirinya tidak mengetahui pasti kapan anak lelakinya itu diamankan. Saat ia pulang, M sudah tidak ada di dalam rumah. Ia pun tidak mencium gelagat aneh yang ditunjukkan oleh anaknya tersebut.
Marni ketua RT setempat menuturkan, M diamankan sejak siang hari. Dia tidak mengetahui barang-barang apa saja yang dibawa oleh petugas. “M warga asli sini. Rumahnya ada di belakang jalan raya,” tutur dia.
Sumber : PR/PRFM
Post a Comment