90 Persen TKI Asal Indramayu Bekerja di Sektor Informal

Indramayu - Masyarakat Indramayu masih banyak yang menggantungkan hidupnya sebagai buruh migran di luar negeri. Jumlah TKI asal Indramayu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Bupati Indramayu Anna Sophanah mengatakan pada 2014 jumlah TKI Kabupaten Indramayu yang bekerja di luar negeri mencapai 19.000 orang. Jumlah itu, kata dia, naik 8 persen dari 2013 yang berjumlah 17.800 orang.

"Dari jumlah itu, 90 persen bekerja di sektor informal. Hanya 10 persen yang bekerja di sektor formal," kata Anna dalam acara peresmian Rumah Edukasi TKI di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Senin (23/2/2015).

Sementara kata, Anna, negara tujuan TKI Indramayu sebagian besar ke Taiwan yang mencapai 58 persen, kemudian disusul Singapura 12 persen, Oman, Hongkong, dan sisanya ke Malaysia, Saudi Arabia, dan lain-lain.

Tak jarang TKI asal Indramayu menuai masalah saat bekerja di luar negeri karena bekerja di sektor informal. Mereka berurusan hukum, dianiaya, dan sebagainya karena minim pengetahuan, keterbatasan bahasa, dan keterbatasan keterampilan.

Tentang tingginya jumlah TKI asal Indramayu, Anna berpendapat banyak faktor menjadi penyebab. Di antaranya, Indramayu merupakan daerah lumbung padi nasional sehingga Kabupaten Indramayu memiliki tanah abadi yang tak bisa dialihfungsikan menjadi industri.

"Akibatnya, kami jarang memberikan lapangan kerja ke masyarakat Indramayu. Bahwa di Indramayu target dari pusat untuk pertanian 1,7 juta ton beras pada tahun ini," terang Anna. 


Penulis: -
Sumber: Tribunnews.com
Powered by Blogger.