Dokter dan Perawat RSUD Indramayu Harus Lebih Familier

Indramayu - Dokter dan perawat di Kabupaten Indramayu harus familier kepada pasien. Dengan begitu, pelayanan masyarakat menjadi lebih maksimal. “Saya tidak ingin mendengar lagi ada perawat dan dokter yang kurang familier kepada pasien.

Percuma ruangan baru, tapi mutu pelayanan tetap tidak berubah,” kata Bupati Indramayu Anna Sophanah kemarin. Menurut dia, penambahan 32 tempat tidur baru bagi pasien kelas III di RSUD Indramayu merupakan persiapan pengguliran Kartu Sehat dan Pintar (Kasep) yang mulai diberlakukan pada 2014. Pelaksana tugas Direktur RSUD Indramayu Zaenal Arifin mengatakan, selain mendukung program Kasep yang dikeluarkan Pemkab Indramayu, penambahan tempat tidur juga merupakan upaya mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diluncurkan pemerintah pusat.

http://www.tarunahebat.com/

Meski ada penambahan tempat tidur, sampai kini jumlah tersebut masih sangat kurang bila dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten Indramayu. Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Indramayu Hadi Hartono mengatakan, regulasi pemberlakuan Kartu Sehat harus dipersiapkan. “Jangan sampai rumah sakit membeludak tagihan klaim Kartu Sehat, sementara anggaran yang disediakan minim,” ucapnya. Kartu Sehat yang rencananya digulirkan tahun 2014 mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk warga miskin yang namanya tercantum dalam Kartu Sehat. Anggaran Kartu Sehat disediakan untuk 38.000 warga miskin yang tidak terakomodasi dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Di Indramayu, warga miskin yang masuk databasemencapai 500.000 orang. “Sistem pemberlakuan Kartu Sehat juga jangan sampai ada kejadian warga miskin ganda yang memiliki dua program, yakni Kartu Sehat dan Jamkesmas,” kata Hadi.(Tomi/SINDO)
Powered by Blogger.