Harga Bawang Mahal, Pencurian Bawang Marak Di Indramayu
Indramayu - Tingginya harga bawang merah membuat pencurian tanaman tersebut marak di Indramayu, Jabar. Petani pun melakukan ronda siang dan malam di sawah mereka.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, harga bawang merah menjelang Ramadan sebenarnya sudah turun menjadi Rp30 ribu/kg.
Namun memasuki Ramadan hingga Idul Fitri harga bawang merah sudah kembali meroket ke harga Rp50 ribu/kg.
Tingginya harga bawang merah membuat pencurian tanaman bawang merah milik petani pun marak. Pencurian di antaranya terjadi di Desa Patrol Lor dan Patrol Baru Kecamatan Patrol serta Desa Lempuyang Kecamatan Anjatan.
Mereka mencuri tanaman bawang merah milik petani yang sudah berumur 50 hari. “padahal tanaman bawang merah itu sudah siap panen,” kata Carmad, seorang petani bawang merah asal Desa Patrol baru.
Pencurian tanaman bawang merah menurut Carmad terjadi pada malam hari. Karenanya Carmad pun mengaku sangat kaget saat di pagi hari menemukan sebagian tanaman bawang merah miliknya sudah tercabut dari tanah.
Dari areal seluas 0,5 bau atau kurang dari setengah hektare Carmad memprediksi bisa menghasilkan hingga 8 ton bawang merah. Dengan adanya pencurian itu ia mengaku kehilangan sekitar 2 kwintal bawang merah.
“Jika dijual hasil curian itu bisa mencapai Rp 8 juta. Lumayan sekali,” katanya.
Hal senada diungkapkan petani lainnya, Damud. “Pencurian memang tidak dilakukan dalam jumlah besar,” katanya. namun pencurian itu tetap saja merugikan mereka. Ini dikarenakan saat ini modal tanam bawang merah sudah tinggi. “untuk setiap bau nya modal tanam bisa mencapai Rp 100 juta,” katanya.
Hal ini dikarenakan tingginya ongkos pekerja serta harga bibit bawang merah yang saat ini sudah tinggi.
Pencurian tersebut menurut keduanya belum dilaporkan ke polisi. Mereka lebih memilih untuk melakukan ronda bergantian di sawah baik siang maupun malam. (Nurul / Metro)
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, harga bawang merah menjelang Ramadan sebenarnya sudah turun menjadi Rp30 ribu/kg.
Namun memasuki Ramadan hingga Idul Fitri harga bawang merah sudah kembali meroket ke harga Rp50 ribu/kg.
Tingginya harga bawang merah membuat pencurian tanaman bawang merah milik petani pun marak. Pencurian di antaranya terjadi di Desa Patrol Lor dan Patrol Baru Kecamatan Patrol serta Desa Lempuyang Kecamatan Anjatan.
Mereka mencuri tanaman bawang merah milik petani yang sudah berumur 50 hari. “padahal tanaman bawang merah itu sudah siap panen,” kata Carmad, seorang petani bawang merah asal Desa Patrol baru.
Pencurian tanaman bawang merah menurut Carmad terjadi pada malam hari. Karenanya Carmad pun mengaku sangat kaget saat di pagi hari menemukan sebagian tanaman bawang merah miliknya sudah tercabut dari tanah.
Dari areal seluas 0,5 bau atau kurang dari setengah hektare Carmad memprediksi bisa menghasilkan hingga 8 ton bawang merah. Dengan adanya pencurian itu ia mengaku kehilangan sekitar 2 kwintal bawang merah.
“Jika dijual hasil curian itu bisa mencapai Rp 8 juta. Lumayan sekali,” katanya.
Hal senada diungkapkan petani lainnya, Damud. “Pencurian memang tidak dilakukan dalam jumlah besar,” katanya. namun pencurian itu tetap saja merugikan mereka. Ini dikarenakan saat ini modal tanam bawang merah sudah tinggi. “untuk setiap bau nya modal tanam bisa mencapai Rp 100 juta,” katanya.
Hal ini dikarenakan tingginya ongkos pekerja serta harga bibit bawang merah yang saat ini sudah tinggi.
Pencurian tersebut menurut keduanya belum dilaporkan ke polisi. Mereka lebih memilih untuk melakukan ronda bergantian di sawah baik siang maupun malam. (Nurul / Metro)
Post a Comment