Puluhan Mahasiswa Asal Indramayu di Berbagai PT Terancam DO



Indramayu - Sebanyak 62 mahasiswa asal Indramayu yang tengah menempuh pendidikan di sejumlah Perguruan Tinggi saat ini terancam drop out. Kondisi tersebut terjadi karena pembiayaan penuh yang sebelumnya ditopang lewat APBD Indramayu terganjal regulasi.

Demikian dikatakan Bupati Indramayu Anna Sophanah saat pemberian bantuan pendidikan "Program CSR Bantuan Pendidikan Wujud Nyata Kepedulian Pertamina terhadap Dunia Pendidikan", kerjasama Pemkab Indramayu dengan Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, di Gedung Patra Ayu, Indramayu, Selasa (4/9/12).

Mengenai ancaman drop out bagi mahasiswa asal Indramayu, Anna menjelaskan, 62 mahasiswa yang dimaksud adalah penerima bantuan pendidikan dari APBD Indramayu.

Lewat program "Talent Scouting" yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir, mereka mendapatkan bantuan penuh untuk keperluan pendidikan sekaligus penunjang hidup selama menempuh bangku kuliah.

Sebelumnya, mahasiswa yang telah dilibatkan dalam program tersebut hingga lulus kuliah mencapai 182 mahasiswa. Bantuan yang diterima bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan, dengan kisaran Rp 15 hingga Rp 25 juta per tahun.

Namun bantuan tersebut terganjal dengan diterbitkannya Permendagri 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Peraturan tersebut mengharuskan penyaluran hibah dan bantuan sosial, termasuk untuk bidang pendidikan, ditempuh dengan cara ketat, mulai dari pengajuan hingga pertanggungjawaban. Hibah pun tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Maka kucuran beasiswa bagi mahasiswa itu tersendat.

"Masih ada 62 mahasiswa yang belum terselamatkan. Orang tua mereka tidak mampu, tapi mereka berprestasi," katanya.

Dia menambahkan, total kebutuhan ke-62 mahasiswa ini diperkirakan sekitar Rp 900 juta. Saat ini pihaknya tengah mencari solusi agar pemberian bantuan tidak menyalahi aturan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggandeng perusahaan untuk ikut membantu pembiayaan.

Jika tidak, dikhawatirkan mahasiswa tersebut satu per satu akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. "Bahkan saat ini empat mahasiswa yang kuliah di UPI sudah drop out," katanya.

Sementara itu, General Manager Pertamina RU VI Balongan, Masputra Agung mengatakan, pihaknya akan terus menyalurkan bantuan pendidikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada kesempatan tersebut, disalurkan bantuan dengan total nilai Rp 523.300.000, sebagai bantuan tahap pertama.

Penerimanya adalah 100 pelajar SMA, masing-masing Rp 1.800.000, 50 mahasiswa S1 masing-masing Rp 3.600.000, dan 23 mahasiswa S1 Program Vokasional ITB masing-masing Rp 7.100.000. Kerjasama dilakukan dengan Pemkab Indramayu, melalui Dinas Pendidikan, untuk menentukan nama-nama calon penerima bantuan.

"Selain bantuan pendidikan ini, Pertamina juga memberikan bantuan beasiswa kepada 20 orang mahasiswa asal Indramayu yang terpilih, di mana ke depannya 20 orang ini akan dibina melalui Pertamina Foundation," katanya. (PR)
Powered by Blogger.